DENPASAR, suaramerdeka.com - Seminar Internasional Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS IDIC) resmi dihelat di Bali, Rabu 9 November 2022.
Seminar LPS ini digelar sebagai side events (kegiatan sampingan) Presidensi G20 2022.
Forum ini mempertemukan para lembaga penjamin simpanan internasional, baik yang tergabung di International Deposit Insurers (IADI) atau bukan.
Baca Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Menang Adu Penalti, Liverpool Singkirkan Derby County
Forum ini pertama kali mengangkat tema “Perubahan Iklim, Dekarbonisasi, Keberlanjutan, dan Ekonomi Hijau” dalam program penjaminan dan hubungannya yang erat dengan peningkatan perekonomian suatu negara.
“Seminar ini, antara lain sebagai side events Presidensi G20 Indonesia, dan ingin mendorong semua penjamin simpanan di seluruh dunia, apakah anda anggota International Association of Deposit Insurers (IADI) atau bukan, untuk menyerukan tindakan nyata untuk melawan perubahan iklim dan mendorong ekonomi yang lebih berkelanjutan dan hijau,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa melalui kata sambutannya di acara tersebut.
Menurut pengamatannya, Iklim bumi telah berubah secara dramatis, dimana semakin banyak bencana yang berkaitan dengan cuaca, iklim dan air terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Sah! Robert Lewandowski Terima Sepatu Emas 2022, Kali Kedua Berturut-turut
Bank Dunia juga mencatat bahwa dampak perubahan iklim, yang meliputi banjir, kekeringan, pergeseran pola curah hujan, dan kenaikan suhu, dapat merugikan suatu negara antara 2,5 hingga 7 persen dari PDB negara tersebut.
“Oleh karena itu, kita tidak bisa mengabaikan keadaan darurat iklim, dan adalah kewajiban kita untuk memimpin jalan melindungi Bumi kita demi mencegah krisis iklim yang lebih besar."
"Bahkan jika itu hanya satu tindakan kecil, itu akan membuat perbedaan besar untuk mengurangi perubahan iklim, kami percaya bahwa kita masih memiliki harapan untuk planet yang lebih baik terutama untuk generasi kita selanjutnya. Untuk itu, kita perlu segera mengambil tindakan bersama, khususnya para penjamin simpanan,” tegasnya.
Baca Juga: Berkas Naturalisasi Ditandatangani Presiden, Jordi Amat dan Sandy Walsh Makin Dekat Perkuat Indonesia
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia membawa tantangan lain karena memiliki dampak lingkungan dan sosial, termasuk polusi, degradasi dan deforestasi hutan, serta ketimpangan pendapatan.
“Indonesia juga sedang berjuang dengan krisis lain: perubahan iklim, yang berdampak parah pada lingkungan fisik, ekosistem, dan masyarakat manusia."
"Sebagai negara kepulauan terbesar dengan dataran rendah dan pulau-pulau kecil yang luas, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim,” jelasnya.
Oleh karenanya Menko Luhut sangat mengapresiasi LPS dengan menghelat forum seperti ini.
Sebab menurutnya, Indonesia masih perlu melakukan transformasi ekonomi dengan mempromosikan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam kaitannya dengan program penjaminan yang erat kaitannya dengan stabilitas keuangan dan perbankan nasional.***
Artikel Terkait
Fungsi dan Peran Belum Diketahui Sebagian Masyarakat, LPS Intenskan Sosialisasi
Gelar 2 Acara Besar pada KTT G20 Mendatang, Ini Fokus LPS
Tegas! LPS Ajukan Gugatan Hukum pada Mantan Pengurus dan Pemegang Saham Penyebab Bank Gagal
Technical Assistant, LPS Berbagi Pengalaman Penanganan Bank ke 4 Negara
Di Bali, LPS Berbagi Pengetahuan Mengenai Keamanan Siber