"Sementara tim dari Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Unika Soegijapranata Semarang meneliti kandungan di dalam makanan apakah sudah memenuhi standar gizi yang baik apa belum," katanya.
Selain itu, para pelaku UMKM dibekali cara menghitung dan mencantumkan kandungan nutrisi, umur simpan padan kemasan produk.
Tak hanya itu mereka juga dibekali teknik memproduksi agar sesuai dengan PIRT karena banyak produk pangan UMKM Kota Solo belum memiliki PIRT.
"Ini lebih pada memberikan edukasi dasar kepada anggota UMKM bagaimana cara membranding makanan supaya lebi menarik," terangnya.
Tim lainnya Louis Cahyo Kumolo Buntaran menambahkan sebanyak 63 pelaku UMKM Kota Solo mendapatkan pendampingan pada kesempatan itu.
Ia mengatakan Kota Solo menjadi objek penelitian Unika Soegijapranata Semarang karena memiliki banyak jenis kuliner bahkan dinobatkan sebagai kota kuliner.
Pihaknya pernah survei di sana dari pagi sampai kembali pagi makanan ada terus dan harganya terjangkau.
Dari hasil survei yang dilakukan, kata dia problem terbesarnya adalah di marketing. Maka salah satu output pelatihan ini ialah kemampuan mengoptimalkan digital marketing.
"Ini sebenarnya semacam kolaborasi keilmuan yang kami miliki sejauh mana mampu memberikan dampak pada sebuah kota," imbuhnya.***
Artikel Terkait
Turut Berdayakan UMKM, USM Hadirkan Pesta Ekonomi Kreatif
Bantu UMKM Tumbuh dan Naik Kelas, Shipper Perkuat Daya Tahan UMKM
22 UMKM Pemasok Suvenir Resmi Menuju G20 Indonesia, Cek Kategori dan Harganya
Semarang In Your Hands, Bantu Pengusaha UMKM Bertransformasi ke Dunia Digital
Semangat dan Ketahanan UMKM Hadapi Krisis Diapresiasi, Moeldoko Yakin Segera Pulih
Bangkitkan UMKM Lokal Melalui Dana Bergulir
UMKM Jawa Tengah Didorong Ubah Ancaman Resesi Jadi Peluang Bisnis di Dalam NegeriĀ
Peruri Bikin UMKM Naik Kelas Lewat Program Inkubasi Digital Entrepreneur Academy