Dihantui Resesi, Jangan Salah Langkah, Orang Cerdas Akan Lakukan 5 Hal Ini Agar Selamat Dari Keterpurukan

- Rabu, 2 November 2022 | 13:00 WIB
Ilustrasi tips menghadapi ancaman resesi. (Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay)
Ilustrasi tips menghadapi ancaman resesi. (Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay)

SEMARANG, suaramerdeka.com- Situasi gelap ekonomi yang diprediksi akan terjadi resesi di tahun 2023 nampak semakin nyata.

Berbagai tekanan geopolitik yang memicu lonjakan inflasi, suku bunga tinggi membuat situasi ekonomi makin rumit saat resesi.

Ancaman resesi ini harus membuat masyarakat bersiap dan jangan salah langkah.

Baca Juga: UMKM Jawa Tengah Didorong Ubah Ancaman Resesi Jadi Peluang Bisnis di Dalam Negeri 

International Monetary Fund (IMF) diketahui telah memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023, dari yang semula diprediksi dapat bertumbuh sebesar 3,8%, kini hanya menjadi 2,7%.

Fundamental ekonomi Indonesia dinilai akan lebih kuat dibanding negara lain dalam menghadapi gejolak ekonomi global, namun resesi juga dapat berdampak langsung bagi masyarakat.

Dampak yang dirasakan ini juga akan beragam mulai dari berkurangnya penghasilan, kemungkinan pemutusan hubungan kerja, hingga kenaikan harga kebutuhan pokok secara berkepanjangan.

Baca Juga: Makjleb, Cukup Satu Sendok Bumbu Dapur Ini Dijamin Tanaman Bougenville Rimbun Sekebun dan Rajin Berbunga

Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik, namun antisipatif dalam menghadapi kondisi tersebut.
 
Lily Suriani, General Manager Kredivo mengatakan, salah satu faktor yang berkontribusi bagi fundamental ekonomi Indonesia adalah tingkat daya beli masyarakat.

Pihaknya cukup optimistis stimulus yang diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat akan dapat membantu Indonesia untuk melalui gejolak ekonomi.

Baca Juga: Juoss Gandos, Ini Dia Duet Sempurna Cangkang Telur dan Kopi, Siap-siap Aglonema Sehat dan Memikat

Berdasarkan data internal Kredivo, terjadi peningkatan pada jumlah pengguna Paylater di wilayah tier 2 dan tier 3 di Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 52% pada semester 1 tahun 2022 dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.

"Ini menjadi indikator positif bahwa daya beli masyarakat dapat terus terjaga. Hal ini membuktikan bahwa Paylater memegang peranan sebagai platform pembiayaan yang dapat menjadi instrumen penjaga daya beli," ujar Lily, Rabu 2 November 2022.
 
Lebih lanjut, salah satu bentuk antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat dalam menghadapi dampak dari gejolak kondisi ekonomi adalah dengan bijak mengelola keuangan.

Baca Juga: Cerita Kapal Gas Attaka Mengarung Samudera, Energi Tangguh Pelaut Pertamina

Hal tersebut juga menjadi fokus Kredivo yang secara berkelanjutan melakukan edukasi mengenai pentingnya kemampuan mengelola keuangan di tengah ancaman resesi.

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X