JAKARTA, suaramerdeka.com - Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan perusahaan swasta lebih berpeluang masuk ke Indonesia dibanding pemerintahan.
"Pemerintahan Biden masih terlalu ragu-ragu dalam segala hal, sehingga saya tidak terlalu membayangkan ini akan bisa cepat," terangnya di Jakarta, hari ini.
Oleh sebab itu, Fithra menyarankan pemerintah Indonesia untuk mendorong kerja sama dengan sektor swasta AS.
"Jadi pendekatannya harus lebih ke bisnis sih, ketimbang hanya ke pemerintah AS," tandasnya.
Menurutnya, pemerintah patut merealisasikan pemindahan basis produksi utama dari China ke Indonesia.
Indonesia saat ini punya kelebihan input produksi sebagai dampak dari hilirisasi produksi yang dibutuhkan oleh industri.
"Seharusnya investasi ke depan bisa lebih banyak kita terima karena negara-negara di Barat, AS, EU juga sama seperti China, sedang kelimpungan mencari sumber daya," tegasnya.
Menurutnya, Indonesia dan ASEAN mendapati keuntungan atas dua faktor selama pandemi dan usai pandemi, yakni China Factor dan Relocation Factor.
Artikel Terkait
Indonesia Masih Menjadi Salah Satu Tujuan Investasi yang Menarik di Mata Para Investor Pasar Modal
6 Galeri Investasi Dibuka untuk Dorong Literasi Pasar Modal, Sekolah Menengah Turut Ambil Bagian
Lionel Messi Akan Pensiun, Siap Beralih Jadi Pengusaha, Dirikan Perusahaan Investasi hingga Teknologi?
Ancaman Resesi, Trading Emas Untuk Investasi Masih Diminati Tapi Cek Dulu Legalitas Bappebti
Kepala BPKH dan Menteri Haji Arab Saudi Bahas Potensi Kerja Sama Investasi Perhajian