JAKARTA, suaramerdeka.com - Mendagri Tito Karnavian kembali mengingatkan pemerintah daerah bersama tim pengendali inflasi daerah untuk bergerak bersama dalam mengendalikan inflasi.
Hal itu diungkapkan Tito Karnavian saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Jakarta, Senin 25 Oktober 2022
"Angka (inflasi) nasional merupakan penjumlahan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh semua daerah, 548 daerah, baik provinsi, kemudian kota dan kabupaten, semua harus bergerak bersama," kata Tito Karnavian.
Baca Juga: Buka Suara soal Video Syur, Marissya Icha: Sakit Aja Diberitakan Kayak Gitu...
Tito Karnavian mengatakan, kondisi inflasi di Indonesia masih landai, bahkan jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain, berada sekitar 5,95 persen.
Tetapi, lanjutnya, hal itu tidak boleh membuat semua pihak lengah karena akar penyebab inflasi bukan pada kondisi ekonomi lokal.
Tetapi lebih pada kondisi global yang sampai saat ini masih terus memengaruhi sektor ekonomi dan keuangan.
Baca Juga: Juarai Denmark Open 2022, Herry IP Sebut Pola Main Fajar / Rian Memang Konsisten
Menurut Tito Karnavian, meskipun pandemi Covid-19 telah melandai di banyak negara, namun sisa dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi masih terasa.
Perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina pun terus menekan kondisi ekonomi global, sehingga hal itu terasa sampai ke daerah-daerah di Indonesia.
Penyebabnya, kata Mendagri, ialah karena Rusia merupakan pemain besar di sektor ekonomi, pangan, bahan bakar, dan energi.
Baca Juga: Kritik Tajam untuk Cristiano Ronaldo: Ego Terlalu Besar, Rugikan Manchester United
Kemudian, Ukraina mendapat bantuan kekuatan dari Barat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang notabene juga memegang kendali global di berbagai sektor.
"Jadi, ini betul-betul berdampak kepada dunia. Semua tahu bahwa Rusia adalah salah satu pengekspor minyak nomor empat terbesar di dunia dan energi, terutama gas di Eropa sangat tergantung kepada Rusia. Apalagi menjelang musim dingin ini, kebutuhan akan gas sangat-sangat tinggi," kata dia.
Selain itu, katanya, Rusia merupakan pengekspor gandum dan tepung nomor dua di dunia.
Artikel Terkait
TPID Jateng Akan Lakukan Program Pengendalian Inflasi untuk Meredam Dampak Kenaikan Harga BBM Subsidi
Belum 2023, Negara Ini Sudah Alami Resesi, Angka Inflasi Mencapai 78,5 Persen
Pemkab Kendal Anggarkan Rp 5 Miliar untuk Atasi Inflasi
Kendalikan Inflasi, Pemerintah Dorong Kolaborasi TPIP dan TPID dalam GNPIP
Inflasi Tembus 5,95 Persen, Deputi Gubernur Senior BI Buka Kartu Soal Posisi Indonesia