Semarang, suaramerdeka.com- Para investor pemula atau calon investor muda biasanya mengincar sejumlah saham farmasi dan juga perbankan untuk bermain di pasar modal.
Dengan modal minimal Rp100 ribu, para investor pemula itu bisa membeli saham-saham yang dijual di pasar saham mulai harga di bawah Rp1.000 per lembarnya.
Kepala Perwakilan BEI Semarang 1 Fanny Rifqi mengatakan sepanjang tahun ini, pihaknya sudah menjadwalkan ada 350 kegiatan pasar modal dengan sasaran investor pemula.
Baca Juga: 6 Galeri Investasi Dibuka untuk Dorong Literasi Pasar Modal, Sekolah Menengah Turut Ambil Bagian
Fanny menjelaskan, dari kegiatan sekolah pasar modal yang digelar itu kebanyakan memang didominasi generasi milenial atau investor muda.
Minat generasi muda terhadap pasar modal luar biasa, dan menyukai kegiatan jual beli saham.
Menurut Fanny, dari kegiatan sekolah pasar modal yang digelarnya itu pihaknya mengarahkan generasi muda investor pemula membeli saham.
Baca Juga: Kaum Milenial Antusias Ikuti Sekolah Pasar Modal, Calon Investor Muda Menjamur Bak Cendawan
Beberapa saham yang dibeli salah satunya adalah milik Sidomuncul dengan harga sahamnya sekira Rp700. Apabila membeli satu lot, maka membutuhkan dana sebesar Rp70 ribu.
Selain itu, beberapa saham perbankan dengan harga di bawah Rp1.000 juga menjadi incaran investor muda.
Termasuk saham-saham di sektor produk kebutuhan pokok dan pertambangan juga tidak luput dari alternatif pembelian saham bagi investor pemula.
"Yang mereka beli paling yang sesuai dengan budget. Jadi saham yang harganya di bawah Rp1.000 biasanya, karena mereka mulai investasi itu dengan uang Rp100 ribu. Uang Rp100 ribu kalau dibelikan saham satu lot, itu harus yang harganya di bawah Rp1.000," kata Fanny, kemarin.
Lebih lanjut Fanny menjelaskan, kegiatan sekolah pasar modal nanti di akhir program adalah mengeksekusi akun yang dimiliki untuk membeli saham.
Edukasi yang dilakukan berbentuk rangkaian atau berjenjang dimulai dari dasar, kemudian lanjut sekolah pasar modal level dua dan terakhir adalah investor klub.
"Kegiatan tersebut merupakan beli saham ramai-ramai. Jadi, mereka menerapkan teori yang didapatkan untuk membeli saham," jelasnya.
Fanny menyatakan, dengan kegiatan akhir di sekolah pasar modal gerakan beli saham ramai-ramai akan menjadikan generasi muda semakin tertarik.
"Mereka kita bimbing mulai dari teori awal sampai dengan eksekusi membeli saham itu kita dampingi. Tentu saja dengan pendekatan analisa yang sudah kita sampaikan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Dari Lantai Trotoar ke Lantai Bursa, Kebab Baba Rafi IPO Lepas 948,09 Juta Saham
Indonesia Masih Menjadi Salah Satu Tujuan Investasi yang Menarik di Mata Para Investor Pasar Modal
Wow! Pasar Modal Indonesia Catat Rekor Baru Sepanjang 2022, Segini Nilai dan Frekuensi Transaksi
Suspensi Saham PT Garuda Indoonesia Akan Dibuka, Ini Kata Wakil Menteri BUMN