JAKARTA, suaramerdeka.com - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, surplus perdagangan masih akan berlanjut dengan trend yang terus menyusut atau mengecil.
Hal ini dikarenakan impor akan terus mengimbangi ekspor di tengah percepatan pemulihan ekonomi.
“Saat ini nilai impor diperkirakan akan terus mengimbangi ekspor di tengah percepatan pemulihan ekonomi, yang menyebabkan peningkatan permintaan domestik, terutama untuk bahan baku dan barang modal impor (dua kelompok impor menyumbang sekitar 90% dari total impor),“ Kata Faisal.
Kebijakan pemerintah untuk melonggarkan berbagai batasan juga akan meningkatkan impor.
Baca Juga: Asik, Amanda Zahra Berbagi Foto di Twitter, Ternyata Sarjana Kedokteran
“Pelonggaran PPKM, telah meningkatkan mobilitas masyarakat yang dapat meningkatkan impor minyak. Sementara itu, tren kenaikan sebagian besar harga komoditas terlihat tertahan di tengah peningkatan ketakutan akan resesi global yang bersumber dari lonjakan inflasi, yang dapat melemahkan permintaan global. Hal ini memberikan risiko melemahnya kinerja ekspor,“ jelas Faisal.
Namun dari sejumlah harga komoditas yang terdampak, permintaan komoditas berbasis nikel tetap tinggi.
Faisal optimis, surplus perdagangan masih akan berlanjut dengan tren yang terus menyusut atau mengecil.
Ini akan membawa kabar baik untuk neraca transaksi berjalan.
Baca Juga: Siap siap untuk Army, Jin BTS Bakal Rilis Singel Terbaru
Artikel Terkait
Menteri METI Jepang dan Menko Airlangga Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, IPEF hingga KTT G20
Kadin Kota Semarang Buka Peluang Investasi dan Perdagangan dengan Malaysia
Kadin Jawa Tengah: Tantangan Global Harus Diantisipasi, Luaskan Perdagangan Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Momentum 70 Tahun Kerja Sama Indonesia-Jerman, Perkuat Hubungan Bilateral Perdagangan dan Investasi
Waspada Investasi Bodong, Calon Investor Diimbau Selektif Pilih Pialang Perdagangan Berjangka Komoditi