JAKARTA,suaramerdeka.com - Dana Moneter Internasional atau IMF kembali mencatatkan penguatan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang di berbagai negara saat ini terus terjadi.
Diperkirakan bahwa setiap kali dolar AS menguat akan langsung memengaruhi kenaikan inflasi di negara bersangkutan.
Wakil Direktur Eksekutif IMF Gita Gopinath dan Direktur Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas dalam tulisan terbarunya pada laman imf.org berjudul 'How Countries Should Respond to the Strong Dollar' mengatakan, posisi dolar AS saat ini sudah yang tertinggi sejak 2000.
Baca Juga: Bersyukurlah 5 Zodiak Ini, Diserbu Keuntungan, Tak Ketinggalan Rezeki dan Cuan Datang Mengepung
"Dolar berada pada level tertinggi sejak tahun 2000, setelah terapresiasi 22 persen terhadap yen, 13 persen terhadap Euro dan 6 persen terhadap mata uang pasar berkembang sejak awal tahun ini," sebutnya, seperti yang dikutip tim suaramerdeka.com dari laman imf.org.
Berdasarkan pantauan tim suaramerdeka.com dari laman tersebut, penguatan dolar AS yang begitu tajam dalam hitungan bulan.
Berdasarkan catatan tersebut IMF melihat akan adanya implikasi makroekonomi yang cukup besar bagi hampir semua negara.
Baca Juga: Dengar Wejangan Dewa Langit, 5 Zodiak Ini Ketiban Rezeki Nomplok Feat Cuan di Akhir Oktober 2022
Hal ini mengingat kuatnya dominasi dolar dalam perdagangan dan keuangan internasional.
Gita dan Pierre mengakui, pangsa pasar ekspor barang-barang dagangan Amerika Serikat dalam perdagangan dunia sebetuknya menyusut sejak 2000.
Artikel Terkait
Dolar Berakhir Sedikit Melemah Usai Investor Abaikan Lonjakan Omicron
BPS Mencatat Nilai Ekspor Jateng hingga November 2021 Capai 1.083 Juta Dolar Amerika
Emas Berjangka Sedikit Menguat, Terkoreksi Dolar dan Imbas Hasil Obligasi
Harga Emas Menguat 1 Persen Seiring Tergelincirnya Dolar
Indonesia Investasikan 5 Juta Dolar Amerika untuk Pendanaan Percepatan Pandemi Covid-19 ke CEPI
Rupiah Tembus Rp15.200 Per Dolar AS, Resesi di Depan Mata?