Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan SiMOLEK Diluncurkan di Semarang, Tekan Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal

- Sabtu, 8 Oktober 2022 | 06:30 WIB
Kendaraan SiMOLEK untuk edukasi dan literasi keuangan dengan konsep Edutainment diluncurkan di Semarang. Tingginya pengaduan investasi bodong dan Pinjol ilegal ini ada di Semarang disusul Surakarta, Cilacap dan Banyumas. (suaramerdeka.com/Dok)
Kendaraan SiMOLEK untuk edukasi dan literasi keuangan dengan konsep Edutainment diluncurkan di Semarang. Tingginya pengaduan investasi bodong dan Pinjol ilegal ini ada di Semarang disusul Surakarta, Cilacap dan Banyumas. (suaramerdeka.com/Dok)

SEMARANG, suaramerdeka.com- Langkah masif literasi dan edukasi keuangan dilakukan salah satunya melalui kendaraan SiMOLEK di Semarang.

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan dengan SiMOLEK (Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan) ini jadi terobosan baru Edutainment.

Kasus pengaduan kasus investasi bodong dan Pinjol ilegal yang masuk ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat tertinggi ada di Kota Semarang.

Baca Juga: Abrakadabra, Ampas Kopi Bisa Bikin Rumah Bebas Bau dan Serangan Hama, Selamat Tinggal Tikus, Semut dan Kecoak!

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa menyampaikan, program edukasi dan literasi keuangan dengan menggunakan kendaraan SiMolek Edutainment bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022.

"Kegiatan ini juga dilakukan di Pasar Johar, Kota Semarang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang dan Bank BRI Kanwil Semarang," kata Aman, Jumat 8 Oktober 2022.

OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY pun mempertegas komitmennya dalam mendukung target Indeks Inklusi Keuangan Tahun 2024.

Baca Juga: 7 Fakta Ajaib Soal Ampas Kopi Yang Bikin Kamu Senyam Senyum Sendiri, Kulit Jadi Kempling Auto Glowing!

Hal ini sesuai arahan Presiden mengenai Strategi Keuangan Inklusif tanggal 28 Januari 2022 yang ditargetkan sebesar 90 persen.

Berdasarkan survei OJK tahun 2019, tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan masyarakat terhadap jenis produk keuangan di Jawa Tengah tergolong masih rendah yakni sebesar 47,38%.

Namun angka ini sudah lebih tinggi dibandingkan dari Indeks Literasi Nasional sebesar 38,03%.

Baca Juga: Jangan Ngeyel, Coba Dulu! Dua Sendok Ramuan Cespleng Pupuk Organik Ini Buat Anggrek Berbunga Lebat Tahan Lama

Sementara Indeks Inklusi atau ketersediaan akses produk Keuangan di Jawa Tengah sebesar 65,71%, tercatat lebih rendah dibandingkan Indeks Inklusi Keuangan Nasional sebesar 76,19% dan target inklusi keuangan tahun 2019 sebesar 75%.

Hal ini mencerminkan masih terdapat kelompok masyarakat yang belum dapat mengakses produk, jasa, layanan keuangan.

 

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X