Sebelumnya Presiden Joko Widodo hadir dalam ground breaking Wavin di KITB dan mengapresiasi progress proyek strategis nasional tersebut.
GM Corporate Secretary M. Burhan Murtaki, menambahkan, KITB berperan mengakselerasi perekonomian Jawa Tengah, selain meningkatkan kompetensi SDM dan UMKM.
Munculnya Grand Batang City ini dirancang dengan konsep modern, smart dan green dengan total luas areal 4.300 hektar dibagi menjadi 3 Cluster Industri, Perumahan dan Innovation Center.
Baca Juga: Wavin Tanamkan Investasi di Grand Batang City, Bangun Pabrik Seluas 20 Hektar
Grand Batang City juga dirancang menjadi kawasan industri terpadu dengan pelayanan yang menyeluruh, termasuk penyediaan infrastruktur logistik dengan akses langsung menuju Tol Trans Jawa
Jalur Nasional Pantura, termasuk di dalam rencana pengembangan Dry Port dan Pelabuhan Jetty akan menjadi Feeder untuk Pelabuhan Patimban maupun Pelabuhan Tanjung Mas.
Pemerintah telah menyelesaikan seluruh infrastruktur jalan sepanjang 50 km yang dibangun oleh Kementrian PUPR meliputi seluruh cluster industry KIT Batang seluas 3.100 hektare.
Hingga saat ini, sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada bulan Juni 2020, telah selesai dikembangkan seluas 450 hektare kawasan industri.
Seluruhnya telah terjual yang sebagian besar dalam dalam bentuk Penanaman Modal Asing dari berbagai negara, antara lain Korea Selatan, Taiwan, Belanda-Meksiko, Inggris, India serta Penanaman Modal dalam negri antara lain industri gas dan industri kesehatan.
Artikel Terkait
Kawasan Industri Disebut Jadi Modal Pulihkan Ekonomi. Tarik Investor Asing dan Pacu Serapan Tenaga Kerja
Sinar Mas Land Kembangkan Kawasan Industri Ramah Lingkungan Dukung Net Zero Emission
Pertagas Niaga Bangun Clustering Fasilitas Gas di Kawasan Industri Kendal
Dianggap Seksi, Uni Eropa Lirik Investasi di Jawa Tengah, Ganjar : Kawasan Industri dan Insentif Disiapkan