JAKARTA, suaramerdeka.com- Upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi terkait operasional kilang terus diakselerasi.
Seiring dengan pembangunan dan perbaikan kilang yang dilakukan Pertamina, kini operasional kilang menjadi lebih hemat.
Selain itu dengan efisiensi ini, kilang Pertamina mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.
Baca Juga: 5 Pertanda Rezeki dan Keberuntungan dari Nasi Menurut Primbon Jawa. Bukan Guna-guna, Ini Maknanya
Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional mengatakan, biaya operasional kilang Pertamina terus mengalami penurunan.
Penurunan biaya operasional ini berkisar rata-rata sekitar USD 3,67 per barel.
Menurut Taufik, biaya operasional kilang Pertamina ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai USD 7,81 per barel.
Baca Juga: Nasi Dingin Lebih Optimal Turunkan Berat Badan? Cek Faktanya Menurut Dokter Ema Surya
Dijelaskan, biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap dan RU III Plaju.
Biaya operasional kilang RU IV Cilacap sebesar USD 2.83 per barel sedangkan RU III Plaju yakni USD 2.92 per barel.
"Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik,” ungkap Taufik, Senin 12 September 2022.
Artikel Terkait
Serangan Rudal Menghantam Kilang Minyak di Dekat Sirkuit Jeddah, Formula 1 Tetap Melanjutkan Balapan
Berhasil Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat di Jateng - DIY, Pertamina Borong 11 Penghargaan Nusantara CSR
175 Produk UMKM Mitra Binaan Pertamina Ikut Festival Tong Tong di Belanda. Bantu UMKM Naik Kelas Go Global
Pertamina Apresiasi Polda Jateng Ungkap Penyalahgunaan BBM Subsidi di Jawa Tengah