JAKARTA, saramerdeka.com - Berdasarkan data terkini, perbankan Indonesia berada dalam kondisi yang stabil.
Hal ini terlihat dari permodalan yang sangat kuat, di mana per Juli 2022, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan nasional secara rata-rata mencapai 24,9 persen.
CAR sendiri merupakan rasio kecukupan modal yang mana berguna bagi bank untuk menampung risiko kerugian yang mungkin dihadapi di kemudian hari.
Baca Juga: Pemakaian Lie Detector ke Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Hasil Tak Bisa Dipercaya Sepenuhnya
Hal ini diungkapkan, Direktur Group Riset LPS, Herman Saheruddin di acara Iconomics Indonesia Banking Summit 2022, digelar di Jakarta, Jumat 9 September 2022.
“Jika kita bandingkan dengan negara lain, seperti Amerika Serikat dengan CAR 14,7 persen (Jun-22), kemudian di Inggris sekitar 22,1 persen (Des-21)."
"lalu dengan negara tetangga kita seperti Malaysia 18,3 persen (Jul-22), Thailand 19,6 persen (Jun-22), Vietnam 11,5 persen (Jun-22), dan Filipina 16,8 persen (Mar-22), permodalan perbankan kita sangat kuat dan ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Baca Juga: 16 Tafsir Mimpi Tentang Bekerja Menurut Primbon Jawa, Mimpi Kerja di Tempat Baru, Siap-siap Sukses
Ia menambahkan, perkembangan yang sangat baik ini tentunya tidak bisa lepas dari berbagai bauran kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Termasuk berbagai bauran kebijakan yang dilakukan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari BI, Kemenkeu, OJK dan LPS.
Artikel Terkait
BRI Ajak Masyarakat Manfaatkan Teknologi Perbankan, Dapat Menggunakan Fasilitas
Ekonomi Membaik, Ketua DK LPS: Pengaruhi Performa Industri Perbankan
Dugaan Tindak Pidana Perbankan, Eks Pimpinan Koperasi Diadukan ke Polisi
Performa Baik, Industri Perbankan Juga Didukung Permodalan yang Kuat
Ingin Jago Bisnis Kenali 13 Istilah Perbankan yang Perlu Dipahami