Dolar Naik ke Level Tertinggi dalam 3 Bulan, Terdorong Pelarian Investor

Ant
- Rabu, 21 Juli 2021 | 09:24 WIB
Dolar AS. (Forbes)
Dolar AS. (Forbes)

NEW YORK, suaramerdeka.com – Upaya pelarian investor ke aset yang lebih aman, membuat dolar AS naik ke level tertinggi tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).

Penyebaran cepat varian virus Corona dikhawatirkan investor, dapat menghambat pertumbuhan global.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi 3,5 bulan.

Baca Juga: Pedagang Pasar Pon Mulai Tempati Bedeng Sementara di Lapangan Rejasari

Tekanan juga diterima mata uang komoditas terkait dengan selera risiko seperti dolar Australia dan Selandia Baru.

Pasalnya, investor memilih untuk keamanan atau tetap di luar pasar di tengah kekhawatiran baru tentang varian Delta yang sangat menular. Diferensial imbal hasil telah bergerak berlawanan sehingga membuat dolar naik.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan turun ke level terendah lima bulan di bawah 1,20 persen pada Senin (19/7/2021) di tengah skeptisisme baru tentang rebound ekonomi yang kuat dari pandemi.

Baca Juga: Sosialiasi Penanganan Pandemi, Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Perlu Dilibatkan

"Pergeseran ekspektasi tingkat pertumbuhan relatif melemahkan arus modal keluar dari AS dan meningkatkan daya tarik investasi berdenominasi dolar," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments di Toronto, dilansir Reuters.

Indeks dolar, ukuran nilainya terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,1 persen menjadi 92,961 dalam perdagangan sore, setelah mencapai tertinggi tiga bulan di 93,161 di awal sesi.

Untuk mata uang lain, euro melemah 0,2 persen menjadi 1,1780 dolar AS, setelah merosot ke 1,1755 dolar AS. Itu posisi terendah sejak awal April menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (22/7/2021).

Poundsterling Inggris juga termasuk di antara top losers, dengan mata uang tersebut turun 0,4 persen menjadi 1,3607 dolar AS.

Hal ini menyusul, "hari kebebasan" Boris Johnson - mengakhiri lebih dari satu tahun pembatasan penguncian Covid-19 di Inggris - dirusak oleh lonjakan infeksi.

dolar Australia turun ke level terendah sejak akhir November dan terakhir melemah 0,2 persen pada 0,7331 dolar AS.

Di pasar mata uang kripto, Bitcoin merosot ke level 29.296,39 dolar AS, level yang tidak terlihat sejak 22 Juni.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X