JAKARTA, suaramerdeka.com - Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat berpotensi untuk ditingkatkan dari nilai perdagangan saat ini sekitar USD 30 miliar.
Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia meningkatkan nilai perdagangan hingga dua atau tiga kali lipat, mengingat Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN.
Menurutnya terdapat banyak ruang untuk perdagangan kedua negara.
Baca Juga: Hindari Klaster Vaksinasi, TNI Aktif Atur Kerumunan
Airlangga juga memaparkan berbagai potensi sumber daya energi terbarukan seperti matahari, angin, dan panas bumi di Indonesia.
Pemerintah saat ini tengah mendorong penggunaan panel surya di beberapa pulau seperti Batam dan Bintan melalui solar program, untuk menaikkan pasar permintaan panel surya.
Indonesia terbuka untuk kerjasama dengan Amerika Serikat guna mendorong percepatan transisi menuju energi terbarukan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi atas dukungan dan suplai vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
Baca Juga: 28 Atlet Dilepas ke Olimpiade Tokyo 2021, Jokowi Optimistis Indonesia Raih Juara
“Dukungan vaksin dapat membantu dan meningkatkan level kepercayaan para tenaga kesehatan dan para garda depan”, tutur Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Kamis 8 Juli 2021.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia H.E. Sung Kim mengharapkan hubungan ekonomi termasuk di bidang perdagangan dan investasi kedua negara dapat terus bertumbuh.
Terdapat berbagai prospek investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang tertarik kepada Indonesia.
Amerika Serikat juga mendukung pemulihan dalam pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan vaksin moderna.
