Pemulihan Ekonomi Jateng Berlanjut Namun Tertahan Krisis Pangan Global dan Energi

- Rabu, 10 Agustus 2022 | 10:12 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi yang terpengaruh krisis energi dan pangan global. (Eko Pramono dari Pixabay)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi yang terpengaruh krisis energi dan pangan global. (Eko Pramono dari Pixabay)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemulihan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan terus berlanjut, meskipun agak tertahan dengan situasi geopolitik yang memanas antara Rusia Ukrania.

Perbaikan ekonomi ini diprediksi tidak akan sekuat proyeksi sebelumnya karena ekspor yang masih tertahan, kenaikan harga energi dan pangan global.

Selain itu juga proteksionisme ekspor beberapa negara produsen pangan dan pupuk.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengungkapkan, pemulihan ekonomi Jateng pada triwulan II-2022 berlangsung lebih kuat.

Baca Juga: Berkah Mukjizat Dewi Fortuna, Selamat! 4 Shio Ini Banjir Rezeki Besar pada Agustus 2022

Ekonomi Jateng berhasil tumbuh 5,66 persen (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 5,12 persen (yoy) dan lebih baik dibandingkan perekonomian nasional 5,44 persen (yoy).

"Permintaan eksternal kita perkirakan lebih rendah sehingga sumber pemulihan ini lebih ditopang permintaan domestik,'' kata Rahmat, Selasa 9 Agustus 2022.

Rahmat menuturkan, prospek provinsi ini yang memiliki kawasan industri terpadu diharapkan mampu menarik investor dalam merelokasi industri maupun investasi teknologi terkini.

Selanjutnya, peran stimulus fiskal dan realisasi program pemerintah akan berkontribusi positif sebagai penyangga pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ini Peran dari Masing-masing Tersangka dan Ancaman Hukumannya

"Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif," imbuh Rahmat.

Sumber pertumbuhan ekonomi Jateng dari sisi pengeluaran berasal dari konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri.

Dari sisi lapangan usaha, disumbang oleh transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum serta pertanian.

Konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri merupakan sumber pertumbuhan ekonomi di Triwulan II-2022, sementara konsumsi pemerintah dan investasi masih terkontraksi.

Baca Juga: Filip Kostic di Ambang Gabung Juventus, Tinggal Jalani Tes Medis

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X