SEMARANG, suaramerdeka.com – Arifin Tasrif, selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan jika harga batu bara akan tetap naik di tahun 2023.
"Tahun 2023, diperkirakan proyeksi harga batu bara akan tetap tinggi karena konflik masih belum ada kepastian" ujar Arifin, dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa
Konflik yang belum ada kepastian tersebut merupakan konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina.
Baca Juga: Penemuan Kerangka Manusia di Kendal, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Korban
Perihal masalah yang belum mereda inilah yang menyebabkan harga batu bara masih tetap tinggi pada tahun depan tahun 2023.
Tingginya harga batu bara juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pemesanan batu bara dari negara India dan China.
Ditambah pula dampak dari Uni Eropa yang mengurangi penggunaan batu bara. Dikarenakan tingginya harga gas dari pasokan Rusia dampak konflik geopolitik tersebut
Baca Juga: Harga Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat, Mentan: Ada Gandumnya, Tapi Harganya Mahal Banget!
Secara global harga batu bara rata-rata adalah 194 dolar AS per ton, sampai 403 dolar AS per ton.
Sedangkan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia adalah sebesar 319 dolar AS per ton. Hal ini ditinjau dengan indeks yang dikeluarkan Platt's ataupun NEX pada Juli 2022.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Sumsel, Grounbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara di Muara Enim
Bedah Rumah TNI di Sikka, PLN Optimalkan Limbah Batu Bara PLTU Ropa
Manfaatkan Diskon, India Borong Batu Bara Rusia dengan Harga Murah
Tertipu Investasi Batu Bara, Massa Geruduk Rumah Ustadz Yusuf Mansur