Kuota Pertalite Diprediksi Jebol Hingga 28 Juta Kilo Liter, Begini Penjelasannya

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pendaftaran pengguna BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar per 1 Juli dilakukan salah satunya agar kuotanya tidak jebol.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp520 triliun yang sebagian besar untuk BBM Pertalite dan Solar.

"Subsidi ini bila tidak diatur maka ada prognosa akan melebihi kuota yang ditentukan. Saat inipun sudah over," kata Irto dalam zoom meeting, Kamis, 30 Juni 2022.

Dijelaskan, kuota Pertalite tahun ini sebanyak 23,05 juta kilo liter (KL). Namun year to date hingga Mei realisasinya telah melebihi kuota sebesar 23 persen.

Baca Juga: Dipayungi Dewa Rezeki, 6 Shio Ini Bakal Tajir Melntir, Hutang Lunas, Kekayaan Selalu Berpihak Awal Juli 2022

Jika tidak diatur diperkirakan potensi over kuota sampai 28 juta KL.

Begitu pula dengan Solar subsidi yang kuota tahun ini sebesar 14,91 juta KL year to date Mei 2022 sudah melebihi kuota sebesar 11 persen.

"Prognosanya bisa sampai 17,2 juta KL kalau solar subsidi ini tidak diatur," imbuh Irto.

Komitmen Pertamina untuk menyalurkan subsidi energi bisa tepat sasaran.

Diketahui, Pertalite masih banyak dikonsumsi masyarakar golongan menengah ke atas.

Baca Juga: Juli Ceria, Ini 16 Weton yang Bakal Dapat Gebyar Rezeki Besar-besaran di Bulan Juli 2022

Sementara masyarakat miskin belum bisa semuanya menikmati. Dengan melihat tren konsumsi saat ini maka kalau tidak dilakukan pengaturan akan berisiko over kuota.

"Kami ingin melindungi masyarakat miskin yang seharusnya berhak menerima subsidi energi," imbuhnya.

Ke depan pencatatan data ini juga akan mendukung dalam menetapkan kebijakan subsidi energi.

Seperti diketahui, mulai 1 Juli 2022 masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar harus mendaftar terlebih dahulu.