SUKOHARJO, suaramerdeka.com - Gitar menjadi salah satu produk andalan warga Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo yang sejak 1975 menjadi sentra UMKM gitar.
Selama ini para perajin memproduksi dan mendesain produk gitar di rumah msing-masing yang sekaligus berfungsi sebagai workshop.
Tidak hanya gitar, namun juga alat musik petik lainnya seperti gitar akustik, ukulele, gitar listrik dan lainnya.
Namun, saat ini jumlah perajin gitar mengalami penurunan seiring dengan pandemi yang terjadi.
Baca Juga: Hotel Berbintang Tumbuhkan Minat Kunjungan Wisata Kulon Progo
Angka penurunan diperkirakan mencapai 25 hingga 30 persen.
Padahal, gitar yang dihasilkan Desa Ngrombo dikenal memiliki kekhasan dan kualitas yang baik.
Tingginya permintaan baik dari pasar dalam maupun luar negeri tidak diikuti dengan kapasitas produksi yang dihasilkan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, Tim Pengabdian Program Studi D-IV Manajemen dan Administrasi Logistik Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kegiatan pendampingan dan pelatihan bagi para perajin di Desa Ngerombo.
Baca Juga: MSC 2022: Kalahkan Todak Malaysia, RRQ Hoshi Maju ke Final Upper Bracket
Artikel Terkait
Tim Abdimas HI FISIP Undip Gelar Pengabdian Wawasan Hijau di Tandang Rubbik School
Sekolah Vokasi Undip Kembangkan Kapal HDPE, Ekonomis dan Ramah Lingkungan
Pengamat Politik Undip: Airlangga Berpotensi Jadi Capres Terkuat
Pengukuhan 8 Guru Besar Undip, Pesan Rektor: Terus Cetak Karya Demi Kemaslahatan Umat Manusia
Dosen Undip Ciptakan Mesin Penghalus Kaca, Manfaatkan Sampah Kaca Cegah Pencemaran