JAKARTA, suaramerdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak hanya memperhatikan dampak kesehatannya semata tapi juga dampak lingkungan.
Permintaan KLHK itu terkait kala BPOM mengeluarkan kebijakan produk pangan misalnya dengan kemasan tertentu.
KLHK ingin bagaimana caranya agar kebijakan-kebijakan program pemerintah itu bisa saling melengkapi.
“Dampak kesehatan itu pasti nomor satu karena itu terkait tugas BPOM. Tapi kami juga ingin dampak sampahnya juga harus diperhatikan,” ujar Ujang Solihin Sidik, Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLHK dalam sebuah webinar yang digelar secara online pada Kamis 2 Juni 2022.
Baca Juga: Toulon Cup 2022: Ketum PSSI Apresiasi Kemenangan Indonesia Atas Ghana
Dia mengatakan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu harus saling melengkapi.
Dalam hal kebijakan BPOM, kata Uso, sapaan akrab Ujang Solihin ini, harus juga ada sinergis antara KLHK dengan BPOM.
Selama ini, menurutnya, KLHK belum pernah melakukan komunikasi dengan BPOM terkait kebijakan yang dikeluarkan.
“Sebelum izin edar terhadap suatu produk kemasan disetujui, BPOM belum pernah mengomunikasikannya kepada KLHK. Makanya belum ada aturan bahwa KLHK dapat memberikan rekomendasi kepada BPOM soal dampak lingkungan yang disebabkan produk tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Hasil UEFA Nations League: Spanyol Vs Portugal Berakhir Seri 1-1
Artikel Terkait
BPOM Uji Random Sampling Produk Kinder Joy: Demi Keselamatan Masyarakat
Ini Alasan BPOM Tarik Kinder Joy Untuk Sementara
Hentikan Peredaran Produk Kinder Sementara, BPOM: untuk Melindungi Masyarakat
KPPU: Revisi Peraturan BPOM soal Labelisasi Galon Berpotensi Rusak Persaingan Usaha
Wacana Pelabelan BPA, Stakeholders Ingatkan BPOM Potensi Timbulnya Masalah Baru