SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk terus menjadikan pertanian tanah air menjadi lebih baik dan produktif.
Salah satu cara untuk menyukseskan pertanian tersebut ialah dengan menfasilitasi akses petani terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian.
Karena pemerintah menilai bahwa petani akan jauh lebih produktif apabila dapat terbantu permodalannya dalam bertani.
Hal ini pun mendapatkan tanggapan positif dari Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, M. Si.
Menurutnya, KUR dinilai memiliki peranan penting untuk mengurangi beban petani di awal masa tanam.
Baca Juga: Asmara Zodiak Hari Ini 26 Mei 2022: Hubungan Baru Scorpio-Sagitarius, Ayo Move On Libra!
"Pemerintah juga perlu mengurangi beban petani terhadap besaran biaya input pertanian dengan memberikan dukungan kepada petani berupa fasilitasi kepada perbankan atau lembaga penyalur KUR lainnya untuk mengakses KUR pertanian dan juga memastikan ketersediaan jaringan irigasi pertanian yang baik," terangnya.
Peranan penyuluh pertanian pun dinilai cukup penting menurut Prof Sucihatiningsih.
Menurutnya masih terdapat para petani yang mungkin belum memiliki informasi yang cukup mengenai manfaat dan tata cara mengakses KUR pertanian.
"Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, disini peran penyuluh pertanian sangat vital untuk membimbing para petani tentang tata cara memperoleh KUR pertanian," katanya.
Artikel Terkait
Kunjungan Kerja ke Petani Sawit, Menko Airlangga Terima Aspirasi Kemudahan KUR
Pemerintah Siapkan Rp 11,9 T untuk Perpanjang Subsidi KUR hingga Desember 2022
KUR Goes to Campus, Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur
Bidik Nasabah Tabungan dan KUR, BTN Kanwil Jateng DIY Ekspansi ke Pasar Tradisional
Ada Coaching Clinic dan Sosialisasi KUR bagi UMKM Potensial di KUR Fintech Festival, Ini Tujuannya