SEMARANG, suaramerdeka.com - BPS Jawa Tengah mencatat di bulan Maret 2022 terjadi inflasi sebesar 0,75 Persen.
Inflasi ini lebih tinggi jika dibandingkan inflasi Januari 2022 sebesar 0,43 persen, dan pada Februari 2022 hanya mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana mengatakan penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2022 adalah kenaikan harga telur ayam ras, cabai merah, angkutan udara, minyak goreng, dan emas perhiasan.
Baca Juga: Bukan di LK21 atau IndoXXI, Ini Link dan Cara Nonton Film Jakarta vs Everybody di Bioskop Online
Sedangkan penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga mobil, daging ayam ras, beras, tomat, dan cumi-cumi.
Adhi menambahkan inflasi Maret ini harus ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk menjaga komoditas pangan.
Karena menjelang Lebaran di pertengah puasa biasanya akan terjadi peningkatan permintaan di pasar dan bisa menyebabkan inflasi lebih tinggi.
"Ini menjadi satu warning atau early warning system bagi kita di Jawa Tengah, bagaimana supaya lebih berhati-hati dan memantau harga supaya tidak terlalu meningkat,” kata Adhi, belum lama ini.
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 1,19 persen dengan IHK sebesar 108,26 diikuti oleh Kota Surakarta sebesar 0,93 persen dengan IHK sebesar 109,10,
Artikel Terkait
BPS Catat Potensi Produksi Padi 2021 Capai 55,27 Juta Ton
Optimalkan Sosmed, BPS Ingin Data yang Disajikan Mudah Dipahami
BPS Mencatat Nilai Ekspor Jateng hingga November 2021 Capai 1.083 Juta Dolar Amerika
Secara Data, Jateng Bukan Provinsi Termiskin di Pulau Jawa, Ini Penjelasan Kepala BPS
Jateng Provinsi Termiskin di Pulau Jawa? Kepala BPS: Berita Hoax