BANDUNG, suaramerdeka.com - PT KAI mencatat terjadinya penurunan mobilitas masyarakat, di tengah penyebaran varian Omicron pada masa pandemi Covid-19 yang meninggi,
PT KAI mencatat, jumlah pelanggan yang menggunakan kereta api mengalami surut meski pihaknya banyak mengubah jadwal perjalanan.
"Hingga pertengahan Februari ini, rata-rata jumlah penumpang jarak jauh maupun lokal yang naik kereta api turun 11 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Jubir PT KAI Pusat, Joni Martinus saat dihubungi, Senin, 21 Februari 2022.
Dalam catatan operator plat merah itu, selama bulan ini, jumlah penumpang kereta api yang dilayani per harinya hanya berada di kisaran 92 ribu orang.
Baca Juga: Ormas-Community Award 2022: Brigade Siaga Bencana Bhayangkara Perdana Mitra Tanggulangi Bencana
Lain halnya pada Januari lalu, PT KAI bisa mengangkut hingga 104 ribu penumpang per harinya.
Jumlah kereta api yang dioperasikan, tegas Joni, sebenarnya tak terlalu banyak perbedaan karena hanya mengurangi satu kali perjalanan.
Pada Februari, BUMN transportasi itu rata-rata mengoperasikan 379 kereta api per hari.
"Jadi jumlahnya sebenarnya relatif masih sama, dengan rata-rata KA yang dioperasikan pada Januari 2022 yakni sebanyak 380 kereta api per hari," katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Lakukan Operasi Pasar, Harga Minyak Curah Per Liter Rp 11.500
Artikel Terkait
PT KAI Tekan Harga Tes Antigen, Diharap Genjot Minat Masyarakat
Tingkatkan Kualitas Udara Kereta Sembrani, PT KAI Kerja Sama dengan Panasonic Gobel
PT KAI Bakal Bangun Masjid di Cihampelas, Penataan Aset Segera Rampung
PT KAI Kembali Gelontorkan Bantuan untuk Konservasi Lahan di Temanggung
Cegah Longsor, PT KAI Daop 2 Gencarkan Penghijauan di Jalur Rawan