JAKARTA, suaramerdeka.com - Langkah yang diambil oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi kedelai lokal, demi memenuhi kebutuhan pasar nasional didukung penuh oleh kalangan akademisi.
Pakar Pangan dari Universitas Brawijaya, Sujarwo menekankan bahwa dukungan yang ia berikan berikan terutama pada programnya berkaitan dengan optimalisasi perwilayahan komoditas kedelai dan supporting sistemnya.
"Saya berharap hal Ini menjadi real sebagai buah dari semakin baiknya kelembagaan / korporasi petani," ujar Sujarwo, dalam keterangannya, Sabtu 19 Februari 2022.
Namun Sujarwo mengingatkan, perlu adanya analisa yang presisi terkait lahan dan juga pasarnya.
Baca Juga: Jual Beli Tanah Wajib Pakai Syarat Kartu BPJS Kesehatan Per 1 Maret 2022
Ia juga mengatakan bahwa jangan sampai pasar kedelai tidak dijaga, sehingga nantinya akan memiliki efek terhadap ketidakpastian harga yang tinggi.
"Dalam hal ini, petani kedelai butuh bantuan pemerintah untuk mengawal produksinya dan membutuhkan lembaga penelitian untuk menghasilkan varietas yang lebih cocok adaptif dengan iklim tropis. Terutama untuk meningkatkan produktivitasnya," katanya.
Sementara itu, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat Entang Sastraatmadja berharap Indonesia mampu memproduksi kedelai lokal seperti Brasil dan negara Amerika Latin yang sudah memenuhi kebutuhan ekspor.
Karena itu perlunya dukungan oleh peneliti dan pemulia tanaman kedelai agar dapat menghasilkan bibit unggul.
Baca Juga: Cegah Penyebaran, PKBI Kota Semarang Gelar Kegiatan Skrining HIV Mandiri
"Kata kunci menghadapi masalah naiknya harga kedelai impor, tidak lain kecuali kita mampu menghasilkan kedelai seperti kedelai impor. Makanya saya berharap para peneliti dan pemulia tanaman kita mampu menghasilkan benih/bibit kedelai seperti yang ditanam di Amerika atau Brasil," katanya.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Yadi Sofyan Noor mengatakan, produksi kedelai lokal sudah dilakukan secara baik, terutama oleh jajaran Kementan yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap produksi dan budidaya.
"Sudah sangat baik dan juga perlu didukung bersama. Saya kira Indonesia memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan kedelai lokal," ujarnya.***
Artikel Terkait
Harga Kedelai di Jateng Melonjak, Perajin Tempe Resah, Bisa Tutup Usahanya
Perkuat Koordinasi, Kemendag Jaga Stabilitas Harga dan Stok Kedelai Nasional
Harga Kedelai Naik, Kemendag: Ada Masalah di Negara Produsen
Protes Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu-tempe Se-Jateng Akan Mogok Produksi
Diversifikasi Negara Pemasok Kedelai Kurangi Dampak Kenaikan Harga