BANDUNG, suaramerdeka.com - Kopi dinilai tetap makin moncer selepas tren penurunan kasus Covid-19.
Pasalnya, komoditas tersebut termasuk yang dianggap bisa diandalkan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Menurut Kepala Bank Indonesia Jabar, Herawanto, kopi mempunyai dua keunggulan untuk berkontribusi seperti untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
Baca Juga: Film Spanyol Versi Indonesia 'The Invisible Guest' Tampilkan Indonesia-Alternatif
"Selain daya saing ekspor sebagaimana terindikasi dari tingginya ekspor dibandingkan nilai impornya, kopi juga punya daya jual sebagai substitusi kopi impor yang dijual di pasar domestik," katanya pada rangkaian Cup of Excellence (CoE) 2022 di Bandung, Kamis 27/2) malam.
Menurut dia, keunggulan tersebut layak dijadikan bagian dari ikhtiar mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi di Jabar dengan kebijakan mendorong ekspor dan menggalakan substitusi impor.
Dalam kaitan itu, pihaknya berharap CoE 2022 yang berkerjasama pula dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) itu bisa menjadi pijakan strategis untuk mengembangkan kopi specialty sebelum menuju pasar global.
Pasalnya, hajatan itu merupakan event internasional paling tinggi di kalangan industri kopi specialty yang bertujuan untuk mencari kopi berkualitas tinggi dari negara penghasil kopi.
Standar kompetisi yang dimiliki oleh COE adalah yang tertinggi dalam industri kopi specialty.
Artikel Terkait
Kopi Semawis Gelar Upacara Ketuk Pintu, untuk Keberlimpahan Hal Baik
Puisi Rock - Sesal yang Terlepas (Tanpa Kopi)
1.000 Bibit Kopi dan Kelor Ditanam, Diharap Bisa Jadi Tambahan Penghasilan