BANDUNG, suaramerdeka.com - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar, Reza Sadat Shahmeini berharap momentum pencapaian menggembirakan di sepanjang 2021 yang sebenarnya masih dibayangi situasi pandemi Covid-19 bisa berlanjut pada tahun ini.
"Jumlah investor saham di Jabar pada tahun lalu misalnya, mengalami kenaikan tertinggi dalam sejarah. Pertumbuhannya luar biasa," katanya secara daring, Kamis (20/1).
Dia bahkan menyebut pertumbuhan itu sebenarnya berlangsung konsisten dalam tujuh tahun terakhir, di mana keseluruhan adalah 1.327 persen dengan total investor mencapai 705.265 investor saham.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 426.586 merupakan single investor identification, atau investor anyar.
Baca Juga: 21 Januari 2022 Masuk Weton Jumat Pahing, Ini Rahasianya Menurut Primbon Jawa
Dibanding tahun lalu, trennya menunjukan peningkatan signifikan sebesar 137,28 persen.
Ini ditandai dengan loncatan jumlah investor ke angka 700-an ribu itu karena pada 2020, jumlah investor hanya tercatat 278.679 dengan 101.574 merupakan pemegang SID anyar.
"Khusus pandemi yang tercatat mulai Maret 2020 hingga Desember tahun lalu, kami juga mencatat bahwa pertumbuhan SID saham melejit hingga 279 persen," katanya.
Ini pun diikuti jumlah transaksi saham yang mengalami kenaikan hingga menyentuh angka Rp 444,7 triliun.
Baca Juga: Anya Geraldine Menghayati Adegan Ciuman di Serial Layangan Putus, Nadif Kesal Tak Mau Lihat
Artikel Terkait
Penanganan Pandemi Membaik, BEI Catat Rekor Antusiasme Masyarakat ke Pasar Modal Meninggi
Lindungi Investor, BEI Terapkan Fitur Baru Sistem Perdagangan Bursa
BEI Kenalkan 'Paham, Punya, dan Pantau', Edukasi Cara Investasi yang Benar
BEI Jadi Bursa Paling Aktif di Kawasan Asean
Galeri Investasi BEI Diharap Jadi Rumah Pembelajaran Pasar Modal di STIE Semarang