CHICAGO, suaramerdeka.com - Bangkit dari kerugian tajam sesi sebelumnya, emas berjangka kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Namun, kenaikan emas masih berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS bulan lalu lebih lambat dari yang diperkirakan.
Untuk pengiriman Februari, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, menguat 8,2 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.797,40 dolar AS per ounce.
Sementara emas naik 0,5 persen pada Pasar Spot menjadi diperdagangkan di 1.797,10 dolar AS per ounce pada pukul 18.43 GMT.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Januari: Penasaran, Andin Cari Fakta yang Disembunyikan Irvan
Sehari sebelumnya, Kamis 6 Januari 2022, emas berjangka anjlok 35,9 dolar AS atau 1,97 persen menjadi 1.789,20 dolar AS, setelah terangkat 10,5 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.825,10 dolar AS, Rabu 5 Januari 2022.
"Dengan (data) pekerjaan yang lebih rendah dari yang diharapkan ditambahkan pada Desember, tetapi dengan tingkat pengangguran di AS jatuh kembali ke level terendah multi-tahun, entah bagaimana itu merupakan laporan yang beragam untuk emas," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (7/1/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 199.000 pekerjaan baru pada Desember, jauh di bawah perkiraan 422.000 pekerjaan para ekonom.
Tetapi, tingkat pengangguran turun menjadi 3,9 persen dari 4,2 persen, sebuah tanda bahwa ekonomi AS menunjukkan ketahanan di tengah inflasi yang tinggi.
Baca Juga: Rahasia Weton Sabtu Wage yang Jatuh pada 8 Januari 2022 Berdasarkan Primbon Jawa
Artikel Terkait
4 Tips Simpel Investasi Emas Tanpa Modal Besar dan Optimalkan Keuntungan
Harga Emas Turun Tajam di Awal Tahun, Tertekan Sentimen Risiko
Harga Emas Menguat, Terangkat Permintaan Logam Safe-Haven
Harga Emas Kembali Naik, Dipicu Indeks Saham Acuan AS Diperdagangkan Lebih Rendah
Emas Berjangka Merosot Tajam Menyusul Isyarat Kenaikan Suku Bunga