Harga Emas Menguat Bangkit dari Kerugian Tajam Sesi Sebelumnya

- Sabtu, 8 Januari 2022 | 09:24 WIB
Harga emas naik dan bangkit dari kerugian sesi sebelumnya. (Linda Hamilton - Pixabay)
Harga emas naik dan bangkit dari kerugian sesi sebelumnya. (Linda Hamilton - Pixabay)

CHICAGO, suaramerdeka.com - Bangkit dari kerugian tajam sesi sebelumnya, emas berjangka kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).

Namun, kenaikan emas masih berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS bulan lalu lebih lambat dari yang diperkirakan.

Untuk pengiriman Februari, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, menguat 8,2 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.797,40 dolar AS per ounce.

Sementara emas naik 0,5 persen pada Pasar Spot menjadi diperdagangkan di 1.797,10 dolar AS per ounce pada pukul 18.43 GMT.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Januari: Penasaran, Andin Cari Fakta yang Disembunyikan Irvan

Sehari sebelumnya, Kamis 6 Januari 2022, emas berjangka anjlok 35,9 dolar AS atau 1,97 persen menjadi 1.789,20 dolar AS, setelah terangkat 10,5 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.825,10 dolar AS, Rabu 5 Januari 2022.

"Dengan (data) pekerjaan yang lebih rendah dari yang diharapkan ditambahkan pada Desember, tetapi dengan tingkat pengangguran di AS jatuh kembali ke level terendah multi-tahun, entah bagaimana itu merupakan laporan yang beragam untuk emas," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (7/1/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 199.000 pekerjaan baru pada Desember, jauh di bawah perkiraan 422.000 pekerjaan para ekonom.

Tetapi, tingkat pengangguran turun menjadi 3,9 persen dari 4,2 persen, sebuah tanda bahwa ekonomi AS menunjukkan ketahanan di tengah inflasi yang tinggi.

Baca Juga: Rahasia Weton Sabtu Wage yang Jatuh pada 8 Januari 2022 Berdasarkan Primbon Jawa

"Lapangan kerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan lebih mungkin untuk menekan harga lebih rendah, tetapi angka yang lebih lemah tidak secara signifikan mengubah ekspektasi kenaikan suku bunga pasar. Reaksi harga emas menunjukkan pasar lebih fokus pada risiko inflasi menjelang pertemuan FOMC," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Harga emas sebelumnya mencapai level terendah sejak 16 Desember di 1.782,10 dolar AS dan ditetapkan untuk penurunan mingguan sekitar 1,7 persen, terbesar sejak pekan 26 November, karena imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh tertinggi dua tahun.

Sementara, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 21,9 sen atau 0,99 persen, menjadi ditutup pada 22,409 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman April turun 4,2 dolar atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 956,50 dolar AS per ounce.***

Editor: Andika Primasiwi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X