Pasarkan Olahan Kedalai Tempe dan Tahu, Primkopti Salatiga Buka Toko Online

- Minggu, 12 Desember 2021 | 19:56 WIB
Ketua Primkopti Handayani Salatiga, Sutrisno Supriantoro dan pengurus berfoto bersama para jaura dalam lomba kreasi makanan berbahan kedelai HUT ke-42 Primkopti di kantor koperasi tersebut, Sabtu (11 /12). (SM/Moch Kundori)
Ketua Primkopti Handayani Salatiga, Sutrisno Supriantoro dan pengurus berfoto bersama para jaura dalam lomba kreasi makanan berbahan kedelai HUT ke-42 Primkopti di kantor koperasi tersebut, Sabtu (11 /12). (SM/Moch Kundori)

SALATIGA, suaramerdeka.com - Primer Koperasi Produsen Tahu-tempe (Primkopti) Handayani Salatiga melakukan inovasi dalam penjualan produk - produk UMKM berbasis kedelai di bawah naungannya.

Salah satunya membuat toko online untuk melayani penjualan secara dalam jaringan (daring) selain memasarkan konvensional.

Ketua Primkopti Salatiga Sutrisno Supriantoro mengatakan, penjualan online ini untuk mengikuti perkembangan zaman. Ini sekaligus sebagai upaya agar Primkopti Salatiga ini tetap eksis dan bertahan di tengah pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini.

Baca Juga: Di Balik Kebakaran Pasar Weleri

"Di Primkopti Salatiga ini membina para UMKM dengan produk berbagai olahan berbahan dasar kedelai. Selain penjualan konvensional, kami memulai menjual online agar jangkauan pemasarannya lebih luas," katanya di sela-sela peringatan HUT ke-42 Primkopti Handayani Salatiga, di kantor koperasi tersebut, Sabtu (11/12).

Puncak acara peringatan HUT ke-42 Primkopti Handayani ini meliputi memberi santunan kepada 52 anak yatim, dan tali asih kepada anggota Kopti yang kurang mampu. Acara juga dimeriahkan bazar dan lomba olahan berbasis kedelai dan makan bareng tempe dan tahu.

Sutrisno mengakui di masa pandemi ini menjadi pukul bagi perajin tempe. Banyak di antara anggotanya yang terdampak sehingga tidak bisa melanjutkan produksi. Sebab, harga kedelai yang mahal membuat perajin kesulitan mengambil untung.

Baca Juga: Dua Santri Sabet Juara Lomba Foto dan Video Kreatif IJTI Muria Raya

Sedangkan harga tempe sulit dinaikkan karena konsumen menjadi tidak mau membeli tempe lagi.

"Pandemi ini berdampak bagi perajin tempe. Setidaknya ada 20 persen anggota Primkopti Handayani Salatiga yang tidak berproduksi lagi. kami berharap situasi normal, pandemi selesai dan para perajin bisa bangkit," ucapnya.

Menurut mantan Ketua DPRD Salatiga ini, Primkotpti Salatiga masih bisa bertahan di tengah kesulitan pandemi Covid-19 selama ini.

Bahkan Primkopti Handayani ini barus saja mendapatkan pengesahan legalitas atas perubahan AD/ART dari Kemenkumham.

"Eksistensi koperasinya sekarang ini tidak lepas dari komitmen semua anggota untuk bersama-sama memajukan koperasi yang muaranya pada kesejahteraan anggota. Selain itu, pihaknya juga melakukan perubahan dan mengikuti perkembangan zaman. Termasuk memasukkan generasi muda menjadi anggota dan pengurus guna regenerasi," paparnya.

Baca Juga: Walikota Semarang Hendi Jadi Anggota Kehormatan KKSS

Seketraris Pusat Kopti (Puskopti) Jateng Rifai memuji gebrakan Kopti Salatiga yang berupaya bangkit dari keterombang-ambingan karena pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Ahmad Rifki

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Abon Bangkitkan Lagi UMKM Abon Nabati

Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB

Kadin dan BUMN Sinergi Ciptakan Peluang

Jumat, 12 Mei 2023 | 14:08 WIB
X