SEMARANG, suaramerdeka.com - Para pengembang yang tergabung dalam Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) berharap kemudahan perizinan dalam membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua Umum DPP Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja menuturkan, selama ini pengembang perumahan berharap kemudahan perizinan untuk membangun rumah MBR.
Sebab selama ini proses perizinan dalam membangun rumah MBR tidaklah mudah sehingga diharapkan kemudahan khusus bagi pengembang yang membangun rumah MBR.
"Selama ini hanya 80 persen dari 1.000 unit rumah MBR yang sudah mendapatkan izin. Sementara kami masih terus melanjutkan untuk membangun rumah MBR karena permintaan terus tinggi,'' tuturnya saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Himperra DPD Jateng di Hotel MG Setos Semarang, belum lama ini.
Baca Juga: Sungguh Malang Nasib Korban Erupsi Semeru, Kena Musibah, Harta Malah Dijarah
Dikatakannya, selain permasalahan perizinan, Himperra juga berharap terkait subsidi pemasangan penyambungan listrik rumah MBR menjadi prioritas, dengan imbal balik Himperra menyediakan kompor induksi.
Saat ini biaya pemasangan listrik itu kembali normal dan menjadi tanggungan pengembang sepenuhnya.
Hal ini tentu saja akan berdampak pada naiknya harga jual rumah tersebut.
''Dengan kenaikan harga rumah yang dipicu sejumlah biaya tambahan itu justru membuat minat calon konsumen yang merupakan MBR ini semakin berkurang,'' ujarnya.
Baca Juga: 8 Fakta Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati di Bandung, Poin Ketiga Bikin Miris
Artikel Terkait
Realtegic Group dan Pan Brothers Kerja Sama Sediakan Perumahan Karyawan
Pengembang Sering Beri Tanah Miring, Disperkim Siapkan Juknis Kriteria Lahan Makam
Kekhawatiran Pengembang Evergrande Picu Penguatan Dolar AS dan Pelemahan Yuan
PGN Targetkan 4 Juta SRT Penyaluran Gas Bumi di Kawasan Perumahan: Kerja Sama dengan Developer
Samira Residence, Perumahan di Bogor yang Sedang Naik Daun