NEW YORK, suaramerdeka.com - Menyusul peringatan kelebihan pasokan dari OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA), harga minyak merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ke level penutupan terendah sejak awal Oktober.
Untuk pengiriman Janurai, minyak mentah berjangka Brent anjlok 2,15 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi ditutup pada 80,28 dolar AS per barel.
Kemudian untuk pengiriman Desember, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) jatuh 2,4 dolar AS atau 3 persen, menjadi menetap di 78,36 dolar AS per barel.
Penurunan membawa Brent ke penutupan terendah sejak 1 Oktober dan minyak mentah AS ke penyelesaian terendah sejak 7 Oktober.
Baca Juga: Rambut Rontok? Yuk Simak Tips Mengatasinya Secara Alami
Meningkatnya kasus Covid-19 di Eropa meningkatkan risiko penurunan pemulihan permintaan minyak.
Para pedagang mengatakan tindakan pasar baru-baru ini menunjukkan dana-dana menimbang kemungkinan yang lebih besar bahwa pasokan akan mulai melebihi permintaan dalam beberapa bulan mendatang, dengan penurunan tajam dalam kontrak berjangka jangka pendek yang menunjukkan dana-dana menutup posisi beli.
"Ini menandakan pergerakan menuju keseimbangan yang belum pernah kita lihat selama berbulan-bulan," kata Tony Headrick, analis energi di CHS Hedging.
Pasar minyak global telah difokuskan pada peningkatan permintaan yang cepat terhadap peningkatan pasokan yang lambat dari OPEC dan sekutunya, bersama dengan keengganan dari pemain serpih besar AS untuk membelanjakan lebih banyak pada pengeboran.
Baca Juga: Selain Baik untuk Rambut, Ini Lima Manfaat Lidah Buaya bagi Pencernaan
Artikel Terkait
Kebakaran Kilang Pertamina di Cilacap, Warga Mencium Bau Minyak di Udara
Tak Kalah dengan Minyak Olahannya, Ternyata Buah Zaitun Miliki Manfaat Kesehatan
Perlu Tahu, Ini Manfaat Minyak Biji Anggur untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit
Kilang Minyak Cilacap Terbakar, DPR: Kami Akan Panggil Pertamina
Prospek Persediaan Ketat di Seluruh Dunia Dorong Harga Minyak Beragam