JAKARTA, suaramerdeka.com - Presiden Joko Widodo menekankan lima hal terkait perkembangan sekaligus pemulihan ekonomi nasional, di Kantor Presiden, Jakarta.
Lima arahan Presiden Joko Widodo disampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022, Rabu 17 November sore.
Pertama, percepatan realisasi APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menghadapi akhir tahun 2021, Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah baik melalui APBN maupun APBD.
Baca Juga: Festival HAM 2021, Hendi: Bentuk Indonesia Berdasar Pancasila Sudah Finish
“Sudah bulan November, sudah mau masuk ke Desember, jadi percepat realisasi APBN dan APBD. APBN artinya setiap kementerian dan lembaga harus konsentrasi mempercepat realisasi ini."
"Kemudian Mendagri lihat APBD–APBD yang masih serapan anggarannya masih kecil juga berikan perhatian. Tekankan kepada mereka bahwa APBD ini penting untuk pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Presiden Joko Widodo.
Disebutkan Kepala Negara, realisasi Program Perlindungan Sosial baru mencapai 77 persen dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA), Program Padat Karya 67 persen, sementara Program Dukungan untuk UMKM dan Korporasi 60 persen.
Baca Juga: Pariwisata Menggeliat, Protokol Kesehatan Diperketat Agar Covid-19 Tak Mencuat
Kedua, waspadai risiko perkembangan ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia.
Artikel Terkait
Magelang Craft Expo Coba Geliatkan Ekonomi Kota Magelang
Pemerintah Optimistis Capai Target Pertumbuhan Ekonomi di Quarter 4
Menko Airlangga: Generasi Muda Harus Siap Kembangkan Ekonomi Berbasis Digital
Proyek Strategis Nasional Rampung, PLN Siap Dukung Pertumbuhan Ekonomi Usai Pandemi
Digitalisasi UMKM, Upaya Strategis Membangun Ekonomi Nasional