Digitalisasi UMKM, Upaya Strategis Membangun Ekonomi Nasional

- Rabu, 17 November 2021 | 12:30 WIB
Seorang pelaku UMKM, Ambar Wibowo mengerjakan produk rak besi tempat pot tanaman di rumahnya Manyaran RT 7 RW 7 Kota Semarang , Selasa 16 November 2021. Pelaku UMKM ini mampu bertahan dan bangkit selama Pandemi Covid-19 ini, berkat kreativitasnya memanfaatkan peluang pasar. (suaramerdeka.com / Simon Dodit)
Seorang pelaku UMKM, Ambar Wibowo mengerjakan produk rak besi tempat pot tanaman di rumahnya Manyaran RT 7 RW 7 Kota Semarang , Selasa 16 November 2021. Pelaku UMKM ini mampu bertahan dan bangkit selama Pandemi Covid-19 ini, berkat kreativitasnya memanfaatkan peluang pasar. (suaramerdeka.com / Simon Dodit)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Porsi kontribusi dan peranan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM sangat besar terhadap perekonomian nasional.

Dari lapangan kerja, UMKM merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, hingga sumbangannya yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Daya tahan UMKM telah diuji dalam berbagai krisis, di mana modal kulturalnya seringkali lahir di tengah masyarakat komunal, serta fleksibilitas bisnis, dan sifatnya yang menjawab kebutuhan masyarakat terdekatnya merupakan fondasi kuat sektor tersebut.

Tidak heran, hingga kini UMKM masih merupakan pilar terpenting dalam perekonomian nasional, karena mengacu data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.

Baca Juga: Para Kiai Muda Jawa Timur Sowan ke PWNU Jawa Tengah, Ini yang Dibahas

Adapun sumbangan UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

“Ini merupakan fakta yang menegaskan bahwa UMKM merupakan sektor yang memainkan peran signifikan dalam perekonomian nasional hingga saat ini,” ujar Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady.

Di lain sisi, meskipun memiliki kontribusi dan peran besar, UMKM masih dihadapkan pada berbagai persoalan dan tantangan.

Berangkat dari inisiatif perekonomian riil di tengah masyarakat, seringkali UMKM tidak dibekali dengan pengetahuan manajemen yang mapan dan rapi.

Baca Juga: Hadapi Era Society 5.0, Ganjar Pranowo: Mahasiswa Tak Boleh Gaptek

Kelemahan inipun memunculkan persoalan lain, yakni mayoritas UMKM masih sulit mengakses permodalan dari sektor perbankan lantaran tidak adanya catatan keuangan sebagai syarat pengajuan pinjaman.

Lebih jauh, John mengungkapkan tantangan lain yang telah ada di pelupuk mata bagi pegiat UMKM adalah proses digitalisasi yang massif saat ini.

Dampak pandemi Covid-19 telah mengakselerasi proses digitalisasi tersebut.

“Digitalisasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi UMKM naik kelas, dari segala sisi jika bisa dimanfaatkan, proses digitalisasi bisa membuat sektor UMKM lebih profesional termasuk mempercepat inklusi keuangan. Tidak hanya itu, melalui akses digital, UMKM bisa memperluas pasar bahkan hingga ke mancanegara, maka digitalisasi adalah langkah strategis dalam pembangunan ekonomi nasional,” tegas John.

Baca Juga: Mengenal Sosok Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Ternyata Masih Keturunan Sunan Gunung Jati

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Abon Bangkitkan Lagi UMKM Abon Nabati

Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB

Kadin dan BUMN Sinergi Ciptakan Peluang

Jumat, 12 Mei 2023 | 14:08 WIB
X