JAKARTA, suaramerdeka.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menyambut baik mulai adanya penurunan harga kedelai dunia pada minggu ini dibandingkan minggu sebelumnya.
Pemerintah meminta para importir kedelai untuk menyesuaikan harga kedelai impor agar tetap stabil sehingga bisa membantu para perajin tahu dan tempe agar bisa terus berproduksi.
“Harga kedelai dunia sudah mengalami penurunan. Kami minta dukungan para pelaku usaha, khususnya importir kedelai untuk menjaga harga kedelai impor agar harga tahu dan tempe di tingkat perajin tetap stabil. Kami juga mengapresiasi komitmen para pelaku usaha kedelai dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga kedelai pada puasa dan Lebaran 2021 lalu,” katanya di Jakarta, Senin 1 Juni 2021, dilansir dari laman Kemendag.
Baca Juga: Munas Kadin Diundur 30 Juni, Ini Pertimbangannya
Menurutnya penurunan harga kedelai dunia akan berdampak baik terhadap produksi tahu dan tempe nasional.
"Kami berharap adanya penurunan harga kedelai dunia dapat disikapi secara positif oleh para pelaku usaha kedelai dalam negeri baik importir, distributor, maupun perajin tahu dan tempe. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelangsungan usaha tahu dan tempe nasional,” jelasnya.
Kementerian Perdagangan secara periodik akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan maupun kenaikan harga. Langkah tersebut guna memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe dan di pasar wajar terkendali.
Baca Juga: Jelang RUPS KB Bukopin, Sinergi KB Kookmin dan Bosowa Semakin Menguat
“Kami mengimbau pada para importIr untuk memastikan dan tetap menyalurkan stok kedelai secara rutin kepada seluruh perajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) di Puskopti provinsi maupun kabupaten/kota," ujarnya.
Dalam tiga bulan mendatang importir akan menyalurkan kedelai paling sedikit 5.000 ton/bulan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe. Nantinya, para anggota Gakoptindo dapat mengambil secara langsung dari gudang importir.
“Kerja sama penyaluran kedelai ini diharapkan akan jadi momentum bagi kebangkitan gairah pengrajin tahu tempe nasional untuk terus berproduksi. Sehingga, masyarakat masih akan terus mendapatkan tahu dan tempe sebagai sumber protein dengan harga terjangkau," ungkapnya.
Artikel Terkait
Harga Kedelai Melejit, Perajin Tahu Menjerit