Puluhan Santriwati Ponpes Desa Ngawonggo Terpapar Covid-19, Sebagian Dipulangkan

Andika
- Kamis, 15 April 2021 | 20:26 WIB
Foto: istimewa
Foto: istimewa

KLATEN, suaramerdeka.com - Pondok pesantren di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten ditutup menyusul ditemukannya puluhan santriwati yang terpapar Covid-19. Sebagian santriwati sudah dipulangkan dan yang positif diisolasi mandiri di pondok untuk mengantisipasi penyebaran.

Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito mengatakan begitu ada satu terdeteksi terpapar pekan lalu, Satgas kecamatan dan kabupaten mengambil langkah penutupan.  "Kita begitu dengar langsung ditutup, santri yang diswab sehat kita pulangkan,'' jelas Roni.

Menurutnya selain menutup pondok agar tidak ada kontak lanjutan, santri yang terpapar diisolasi. Sementara santri asal luas Jawa juga masih di pondok tetapi dipisahkan dari santri yang terpapar karena Satgas kerepotan untuk memulangkan. Satgas masih terus memantau perkembangan di Ponpes tersebut.

Baca juga: Camat dan Istri Positif Covid-19, Layanan 2 Kantor Kecamatan di Klaten Tutup Sementara

Terakhir dilakukan PCR untuk 27 orang dan yang positif 20 orang. Menurut Tim teknis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten dokter Anggit Budiarto untuk sementara berdasarkan kesepakatan semua pihak, bagi santri yang positif dilakukan diisolasi dan tidak ada kegiatan apapun. Sebab untuk memulangkan santri positif ke daerah asal tidak memungkinkan.

Pemulangan tidak mungkin karena prosesnya sangat panjang dan berisiko. "Penjemputan dan pengantaran berrisiko kontak erat, kalau diantar satu - satu lebih repot karena dari berbagai daerah," ungkap Anggit.

Menurut Anggit, dari hasil tracing santri itu selama ini tidak ada kontak luar dengan orang lain di luar pondok sehingga warga tidak ditracing. Namun satgas terus memantau perkembangan selama masa isolasi mandiri selama 10 hari. Dari 52 santri yang positif tersebut, semuanya santriwati dan tiga orang di antaranya pengajar. Kasus ini ditemukan pertama dari satu orang yang screening mau operasi. Dikarenakan yang bersangkutan mondok maka disimpulkan transmisi lokal yang menyebabkan penularan.

Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Ceper, Supriyono, mengatakan awalnya di ponpes tersebut hanya ada satu kasus. Kemudian diswab bertambah 14 orang dan dilanjutkan swab bertambah lagi 17 orang. "Awalnya 1 kemudian tambah 14, tambah lagi 17 dan terahir tambah 20 orang sehingga totalnya ada 52 orang positif. Dari 52 orang itu yang sudah sembuh ada 15 orang,'' papar Supriyono.

Untuk sementara santri yang positif dilakukan isolasi mandiri di pondok.Yang hasil swabnya negatif dan antigen juga negatif dipulangkan. Yang pulang ini khusus putri sebab pondok putri dan putra terpisah.

Editor: Andika

Terkini

X