New Normal Tak Mampu Dongkrak Okupansi Hotel

- Sabtu, 27 Februari 2021 | 13:39 WIB
suaramerdeka.com/dok
suaramerdeka.com/dok

BLORA, suaramerdeka.com - Penerapan kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 ternyata belum mampu mendongkrak tingkat hunian (okupansi) hotel di Kabupaten Blora. Rerata okupansi hanya mencapai kisaran 10 persen. Manajemen hotel pun harus memutar otak agar hotel yang mereka kelola tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Perhimpunan hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cepu Blora Alam Iswahyudi mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap bisnis perhotelan. Menurutnya, kebijakan adaptasi kebiasaan baru yang diputuskan pemerintah di masa pandemi Covid-19 rupanya masih belum bisa mendongkrak okupansi secara signifikan.

‘’Dampak pandemi Covid-19 sangat luar biasa bagi kami pelaku yang bergerak di bidang perhotelan,’’ ujarnya belum lama ini.

Baca Juga: Okupansi Hotel di Cilacap Mulai Menggeliat

Dia menbandingkan okupansi sebelum pandemi  Covid-19 bisa sampai 70 persen. Namun, saat pandemi Covid-19 mendera mengakibatkan okupansi perhotelan benar-benar terpuruk.

Meskipun beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal yang diikuti oleh setiap hotel yang ada di Cepu, namun masih belum bisa mendongkrak okupansi. Padahal, semua hotel sudah menerapkan kebijakan new normal begitu ada anjuran pemerintah pusat. Di antara penerapan protokol kesehatan misalnya dengan melengkapi fasilitas tempat cuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer.

Baca Juga: Okupansi Hotel di Jogja Mulai Mengarah Positif, Naik 109 Persen

‘’Kebijakan itu (adaptasi kebiasaan baru, red) sudah kami laksanakan sejak tahun lalu. Kebetulan juga hotel kami (Ammi Cepu) sudah mendapatkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability),’’ tandasnya.

Alam Iswahyudi mengungkapkan, sekarang sehari bisa laku lima sampai 10 kamar yang dipesan saja sudah bagus. Padahal saat sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari jumlah kamar yang laku dipesan mencapai 40 kamar. Bahkan ketika ada event, bisa sampai penuh.

Di Kecamatan Cepu terdapat sekitar 25 hotel dari hotel kelas melati hingga hotel bintang lima. hotel-hotel di Cepu umumnya melayani tamu dari kalangan pemerintahan dan pelaku pertambangan minyak dan gas (migas).

Saat ini masing-masing manajemen hotel di Kabupaten Blora tengah memutar otak agar hotel yang dikelolanya tetap eksis. Di sisi lain, mereka juga optimistis setelah pandemi Covid-19 berakhir, bisnis perhotelan akan kembali normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19.

Editor: Maya

Tags

Terkini

X