Ini Evaluasi Efektivitas Program Pemulihan Ekonomi Nasional di Jawa Tengah

- Selasa, 16 Februari 2021 | 15:00 WIB
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Arman Santosa (Foto dokumentasi)
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Arman Santosa (Foto dokumentasi)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan evaluasi efektivitas program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan bersinergi seluruh pemangku kepentingan untuk dorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di tahun 2021.

Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan IV 2020 masih mengalami kontraksi sebesar -3,34 persen. Sehingga secara (YoY) , pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2020 masih tercatat minus 2,65 persen.

Untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, BI Perwakilan Jawa Tengah dan Apindo sepakat vaksinasi jadi faktor pendorong penting selain tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan respon positif berbagai kebijakan.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Nasional, Efektivitas Kebijakan dan Keberhasilan Vaksinasi Covid-19 Jadi Kunci

Baca Juga: Ini Sektor-sektor Pemulihan Ekonomi di Jawa Tengah

Sementara itu OJK Kantor Regional 3 merekomendasikan pemerintah sebaiknya fokus pada sektor penyumpang PDRB terbesar dan sektor UMKM yang memiliki penyerapan tenaga kerja sangat tinggi.

Sektor ekonomi yang memiliki share PDRB cukup tinggi di antaranya Industri Pengolahan sebesar 33,72 persen, Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 16,03 persen, Perdagangan besar dan eceran 12,96 persen. Hanya sektor Pertanian yang mampu bertahan dan tetap tumbuh positif di tengah pandemi.

Aman Santosa, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, mengatakan Jawa Tengah optimis karena perbankan Jawa Tengah masih menunjukkan kinerja yang baik di tengah Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi, Ini Indikatornya

Pertumbuhan kredit perbankan posisi Desember 2020 mencapai 2,01 persen, lebih baik dari pertumbuhan kredit nasional yang terkontraksi sebesar -2,31 persen, dan NPL perbankan Jawa Tengah masih terjaga sebesar 4,87 persen. Dana Pihak Ketiga juga mengalami pertumbuhan 11,18 persen.

Untuk restrukturisasi, hingga 15 Januari 2021 kredit perbankan telah mencapai Rp61,34 triliun dari 1,23 juta rekening. Untuk perusahaan pembiayaan, tercatat restrukturisasi mencapai Rp16,67 triliun dari 512.970 debitur. Penyaluran Penempatan Uang Negara pada bank umum milik pemerintah dan Bank Jateng telah mencapai Rp42,63 triliun kepada 912.172 rekening.

"diharapkan industri jasa keuangan terus berkontribusi dalam memulihkan perekonomian nasional," katanya, Selasa (16/2).

OJK pun telah menyusun Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2025 dengan tema “Memulihkan Perekonomian Nasional Serta Meningkatkan Ketahanan dan Daya Saing Sektor Jasa Keuangan". Master plan tersebut fokus pada tiga area yaitu penguatan Ketahanan dan Daya Saing, pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan dan akselerasi transformasi digital.

Sementara itu Peni Rahayu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah, mengharapkan program-program pemulihan ekonomi dapat berjalan efektif. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memonitor dan mengevaluasi penerapannya.

Halaman:

Editor: Maya

Tags

Terkini

X