NEW YORK, suaramerdeka.com - Usai investor mengatur ulang ekspektasi kebijakan moneter, dolar menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Penurunan juga diperlihatkan, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya berayun kembali dari terendah 93,80 tak lama setelah pengumuman Fed pada Rabu (3/11) ke 94.327 pada Kamis (4/11) pukul 15.30 waktu setempat.
Terkait penguatan dolar, Federal Reserve sebelunmnya mengulangi bahwa pihaknya melihat inflasi tinggi sebagai sementara, dan bank sentral Inggris (BoE) membuat pasar lengah dengan mempertahankan suku bunga stabil, mengirim poundsterling tergelincir.
BoE mengatakan sebagian besar anggota kebijakannya masih berpikir "ada nilai sedang menunggu" lebih banyak data di pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Prosesnya Tak Mudah, Insinerator Ini Bisa Penuhi SNI, Siap Diandalkan Kelola Sampah
"Pasar benar-benar harus mengatur ulang dirinya sendiri sejauh seberapa cepat beberapa bank sentral utama ini akan mengetatkan kebijakan," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.
Sementara The Fed mungkin masih tertinggal dari beberapa rekan-rekannya dalam menaikkan suku bunga, kebijakan akomodatifnya akan memacu pertumbuhan ekonomi dan melanjutkan tema luar biasa Amerika keluar dari pandemi, mendukung greenback, katanya.
"Saya pikir kebanyakan orang akan mencari penurunan untuk membeli dolar," kata Kit Juckes, ahli strategi makro di Societe Generale.
Untuk mata uang lain, euro, dengan ECB terlihat jauh di belakang bank sentral utama lainnya dalam pengetatan, merosot serendah 1,1528 dolar AS, terlemah sejak 12 Oktober.
Baca Juga: Rintik Hujan Warnai Pemakaman Vanessa Angel, Satu Liang Lahat dengan Suami
Artikel Terkait
Dolar AS Rebound Usai Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Naik
Harga Emas Menguat Didukung Pelemahan Dolar dan Pemangkasan Kenaikan Ekuitas
Dolar Tergelincir pada Akhir Perdagangan Jelang Pertemuan Federal Reserve AS
Dolar AS Sedikit Menguat Seiring Dimulainya Pertemuan Kebijakan Federal Reserve
Federal Reserve Lepaskan Stimulus, Dolar AS Melemah pada Akhir Perdagangan