NEW YORK, suaramerdeka.com - Usai Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan dua hari, dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Kenaikan diperlihatkan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama saingannya, naik 0,19 persen pada 94,106.
Diperkirakan, Federal Reserve akan mengumumkan mulai mengurangi pembelian aset besar-besaran yang dilakukan pada awal pandemi Covid-19.
Dalam beberapa pekan terakhir, investor telah memperkirakan gelombang pengetatan dari bank-bank sentral karena mereka bertaruh para pembuat kebijakan cukup khawatir tentang kenaikan inflasi untuk mengakhiri tingkat pelonggaran era pandemi.
Baca Juga: Penting, Membangun Ekosistem Pendidikan yang Adaptif dan Resilien
Bank sentral Australia (RBA) pada Selasa, 2 November 2021 memberikan nada yang lebih dovish daripada yang diantisipasi investor, dalam pertemuan pertama dari beberapa bank sentral minggu ini, mengirim Aussie ke kerugian satu hari terbesar sejak 29 September.
The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada Rabu waktu setempat, dan bank sentral Inggris (BoE) akan melakukannya pada Kamis 4 November 2021.
"Tema inflasi yang tidak terkendali dan memaksa bank-bank sentral untuk bertindak sedang berlangsung," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.
Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pengumuman tapering Fed yang diharapkan, dan akan mencari petunjuk kapan bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga.
Baca Juga: MA NU Nurul Huda Gelar Falakiyah Goes To School, Diikuti 36 Siswa
"Ini akan menarik karena kita harus melihat apakah kita mendapat dorongan dari The Fed, mengingat bagaimana pasar memperkirakan menjadi sedikit agresif dalam mengantisipasi beberapa kenaikan suku bunga tahun depan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.
Mata uang lainnya, Poundsterling tergelincir 0,32 persen menjadi 1,36175 dolar AS, menjelang pertemuan bank sentral Inggris pada Kamis, 4 November 2021, di mana pasar memperkirakan kenaikan suku bunga.
Sementara itu, euro beringsut 0,25 persen lebih rendah menjadi 1,15775 dolar AS.
Di tempat lain, franc Swiss sempat mencapai level tertinggi 18 bulan terhadap euro.
Mata uang tunggal turun menjadi selemah 1,0544 franc - terendah sejak Mei 2020 - sebelum bangkit kembali untuk diperdagangkan di 1,05875, naik 0,33 persen hari ini.
Artikel Terkait
Dolar AS Sedikit Menguat Setelah Bergerak pada Kisaran Sempit
Dolar Menurun di Akhir Perdagangan Seiring Pernyataan Mengejutkan Bank Sentral Kanada
Pedagang Cerna Pergerakan Pasar Suku Bunga, Dolar Pertahankan Kerugian
Dolar AS Rebound Usai Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Naik
Dolar Tergelincir pada Akhir Perdagangan Jelang Pertemuan Federal Reserve AS