PPJT dan Penjaminan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Ditandatangani

- Rabu, 9 September 2020 | 22:15 WIB
Foto: suaramerdeka.com/Dok
Foto: suaramerdeka.com/Dok

JAKARTA, suaramerdeka.com – Konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan, serta Perjanjian Regres Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), Rabu (9/9/2020).

Penandatanganan dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur (PII) Muhammad Wahid Sutopo, serta Direktur Utama BUJT Konsorsium PT Jogjasolo Marga Makmur Adrian Priohutomo.

Ikut menyaksikan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Menteri PUPR mengapresiasi keterlibatan perusahaan swasta dalam proyek ini, yakni PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group selaku pemimpin konsorsium proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.

Baca Juga: Dorong Padat Karya, Pengerjaan Tol Solo-Yogyakarta Segera Bergulir

"Alhamdulillah, konsorsiumnya, lead dari swasta, sedangkan Tut Wuri Handayaninya juga ini ada Adhi Karya dan Jasa Marga. Jalan tol ini sudah sangat lama ditunggu masyarakat. Bulan depan, ditargetkan ada penandatanganan PPJT lagi untuk Jalan Tol Bawen-Jogja. Jadi nanti Joglosemar (Kawasan Jogja, Solo, Semarang) sudah saling terkoneksi dan menjadi segitiga emas yang terus bergerak tumbuh, khususnya untuk kawasan wisata," papar Basuki.

Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. "Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja, dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Selaras dengan Basuki, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pembangunan jalan tol akan mendorong perekonomian Indonesia.

“Pembangunan jalan tol akan menggerakkan aktivitas ekonomi, antara lain penjualan semen, baja, dan bahan baku lainnya. Selain itu, konstruksi jalan tol akan menyerap banyak tenaga kerja,” kata dia.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga selalu siap membantu percepatan pembebasan lahan proyek jalan tol. Dengan berbekal pengalaman lima tahun sebelumnya, proses percepatan pembebasan lahan dapat dilakukan. Semua pihak yang terlibat harus betul-betul memerhatikan aturan dan tertib administrasi.

Luhut menambahkan, perencanaan pembangunan jalan tol harus dilaksanakan dengan baik, mulai dari desain, kualitas pekerjaan hingga pengawasannya. "Banyak investor yang tertarik pada industri di Indonesia, sehingga kita harus menepati apa yang dijanjikan kepada para investor agar mereka merasa nyaman dengan kita," kata Luhut.

Beroperasi 2023

Jalan Tol Solo-Yogyakarya-NYIA Kulon Progo memiliki panjang 96,57 km dengan nilai investasi sebesar Rp 26,6 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Kepemilikan saham pada konsorsium antara lain PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group sebesar 51 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 25 persen, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 24 persen.

Trase Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo nantinya akan melintasi dua provinsi, yaitu trase yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 60,93 km dan trase yang terletak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,64 km. Jalan tol ini ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada 2023 dan akan beroperasi penuh pada 2024.

Halaman:

Editor: Rosikhan

Tags

Terkini

X