JAKARTA, suaramerdeka.com - Pada perdagangan hari ini, Rabu (1/7), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kembali melemah setelah bergerak di kisaran atas Rp 14.200 per dolar AS. Saat ini rupiah diperdagangkan di pasar Spot pada level Rp 14.292 per dolar AS, melemah 0,19 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.245 per dolar AS.
Seperti diungkapkan Kepala Riset PT Monex Investindo, Ariston Tjendra, sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini masih berkaitan dengan kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi dari wabah virus corona atau Covid-19. "Karena masih meningginya kasus Covid-19 masih akan menekan pergerakan aset berisiko," kata dia melalui pesan singkat.
Selain itu, pelaku pasar keuangan dan investasi berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan China seiring pengesahan undang-undang keamanan Hong Kong. "Yang juga akan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.Rupiah bisa tertekan dengan sentimen negatif tersebut," tegasnya.
Dari sisi domestik, sentimen negatif menurutnya juga dipengaruhi oleh rilis data inflasi Indonesia untuk bulan Juni, yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik hari ini. Bila menunjukan angka yang lebih rendah di bawah dua persen secara tahunan, dikatakannya membuktikan bahwa aktivitas ekonomi Indonesia melambat akibat pandemi Covid-19.
"Mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia melambat, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah. Rupiah bisa kembali melemah, dengan potensi di kisaran Rp14.150-14.330," ucap Ariston.