Cicilan Gerobak Sugeng Terlunasi, Setelah Bertemu Airlangga

- Kamis, 30 September 2021 | 12:45 WIB
Sugeng yang berjualan roti bakar dan mendapat bantuan usaHA dari Airlangga Hartarto. (suaramerdeka.com / dok)
Sugeng yang berjualan roti bakar dan mendapat bantuan usaHA dari Airlangga Hartarto. (suaramerdeka.com / dok)

SOLO, suaramerdeka.com - Setelah empat bulan berjualan sambil mencicil hutang pembelian gerobak, akhirnya Sugeng Wahyudi (32), bisa tersenyum lega.

Ia mendapat bantuan untuk melunasi cicilan gerobaknya dari Kelompok UMKM usAHA. Sugeng juga mengaku senang, karena bisa bertemu dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang sempat mencicipi roti bakar buatannya.

Ditemui di lokasi usahanya di jalan Widuran nomor 152, Solo, Minggu (26/9) Sugeng menceritakan perjalanan usahanya.

Sugeng memilih mundur dari pekerjaan yang telah ia jalani selama 13 tajun, karena ketidakjelasan pembayaran upah yang dipotong, meski jam kerja sama dengan alasan pandemi.

Baca Juga: Isu PKI Menyusup ke Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI: sebagai Suatu Nasihat

Hal itu membuatnya tak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Bermodalkan sisa gaji miliknya, Sugeng akhirnya beralih untuk berjualan roti bakar, yang ide awalnya didapat dari usulan Elia istrinya.

Sugeng pun mencari produsen roti yang menjual semua bahan baku roti bakar sekaligus menyewakan gerobaknya.

Ayah dua anak ini memberi nama usahanya Roti Bakar Mandorque, untuk mengenang pekerjaan sebelumnya sebagai mandor di sebuah percetakan daerah Sukoharjo.

Baca Juga: Tujuh Provinsi di Indonesia Masih Jadi Kantong Kusta, Butuh Penanganan Serius

Untuk membuat pembeda dengan roti bakar lain. Selain varian isi roti bakar standar yang lebih banyak manis. Sugeng juga berjualan roti bakar varian asin dan pedas.

Omzet yang didapat Sugeng dari berjualan roti bakar per harinya sebesar 80-100 ribu dan 150-200 ribu saat akhir pekan, dengan durasi berjualan selama 5 jam yang ia mulai pukul 17:00 - 22:00 WIB.

Dari omzet tersebut, Sugeng bisa mendapatkan untung sebesar 60 persen. sedangkan untuk bayar sewa gerobak, harus mengeluarkan biaya Rp 200 ribu per bulan.

Karena tak ingin terus menerus membayar sewa gerobak, akhirnya Sugeng meminjam uang pada kerabatnya untuk membeli gerobak tersebut, kemudian mencicil pembayarannya.

Baca Juga: Komisi Yudisial Tekankan Pentingnya Advokasi Hakim, Harus Diberi Independensi

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Abon Bangkitkan Lagi UMKM Abon Nabati

Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB

Kadin dan BUMN Sinergi Ciptakan Peluang

Jumat, 12 Mei 2023 | 14:08 WIB
X