Transformasi BUMN Harus Tetap Berjalan di Tengah Pandemi, Presiden: Ini Menjadi Keharusan

- Rabu, 22 September 2021 | 08:36 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sekaligus meresmikan Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (BPMI Setpres / Laily RE)
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sekaligus meresmikan Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (BPMI Setpres / Laily RE)

CILEGON, suaramerdeka.com - Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus tetap berjalan meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang melanda saat ini.

Penegasan soal transformasi BUMN disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Hot Strip Mil #2 milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Selasa 21 September 2021.

“Transformasi BUMN menjadi keharusan agar BUMN-BUMN kita ini menjadi BUMN yang kelas dunia, yang semakin profesional, yang semakin kompetitif, yang semakin menguntungkan, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, dan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan di negara kita, serta berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara,” tegas Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya juga memberikan perhatian besar terhadap transformasi dan restruktrurisasi yang dilakukan PT Krakatau Steel.

Baca Juga: Kawanan Maling Bobol Minimarket di Kamolan, Gasak Uang Puluhan Juta

Krakatau Steel saat ini sudah semakin sehat, karena memang sebelumnya kurang sehat. Produksinya juga semakin lancar. Industri ini sangat strategis, oleh sebab itu saya memberikan perhatian besar pada industri baja ini,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo menambahkan, produk baja yang dihasilkan oleh PT Krakatau Steel sangat dibutuhkan untuk penggunaan di dalam negeri.

Selama lima tahun terakhir, kebutuhan baja di Indonesia meningkat hingga 40 persen yang dipacu oleh pembangunan infrastruktur yang dilakukan serta kebutuhan untuk industri lainnya, terutama industri otomotif.

“Kalau kita tahu konsumsi baja sangat besar, jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar,” tegas Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Periode 21 September hingga 4 Oktober: Ini Wilayah yang Masuk Level 4,3, dan 2

Presiden menjelaskan, pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot roll coil sebesar 1,5 juta ton per tahun.

“Pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. Produksinya akan terus kita tingkatkan hingga nanti mencapai empat juta ton per tahun,” imbuhnya.

Dengan telah beroperasinya pabrik ini, Kepala Negara mengharapkan kebutuhan baja dalam negeri dapat terpenuhi sekaligus menghilangkan ketergantungan terhadap baja impor.

“Menekan angka impor baja negara kita, yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia. Sehingga kita harapkan nanti bisa menghemat devisa Rp29 triliun per tahun, ini angka yang sangat besar sekali,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta agar PT Krakatau Steel menjaga kualitas baja yang diproduksi sehingga tidak kalah dengan produk impor.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X