NEW YORK, suaramerdeka.com - Penarikan persediaan AS yang lebih besar dari perkiraan, membuat harga minyak mentah AS melonjak pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Ekspektasi permintaan akan meningkat karena peluncuran vaksinasi meluas, juga membuat harga minyak melonjak.
Untuk pengiriman Oktober, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertambah 2,15 dolar AS menjadi menetap di 72,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Untuk pengiriman November, minyak mentah Brent mengalami kenaikan 1,86 dolar menjadi ditutup pada 75,46 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca Juga: Liburan ke Pati, 4 Destinasi Wisata Ini Bisa Menjadi Jujukanmu
Di awal sesi, Brent sempat menyentuh 76,13 dolar AS per barel, harga kontrak tertinggi tertinggi sejak akhir Juli.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS turun pekan lalu ke level terendah sejak September 2019, sekaligus memperpanjang penarikan mereka setelah Badai Ida yang melanda akhir Agustus menutup banyak kilang dan produksi pengeboran lepas pantai.
Persediaan minyak mentah dan sulingan AS pekan lalu turun lebih dari perkiraan analis, sementara stok bensin juga turun, tetapi sedikit di bawah ekspektasi analis.
dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters, persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel dalam seminggu hingga 10 September menjadi 417,4 juta barel, untuk penurunan 3,5 juta barel.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Tergelincir di Bawah Level Psikologis Seiring Serangan Penjualan Teknis
Artikel Terkait
Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen Usai Produsen Pulihkan Operasi Teluk Meksiko
China Berencana Lepaskan Cadangan, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah
Pasokan AS Makin Ketat dan Dorongan Pembicaraan Joe Biden, Harga Minyak Naik Tajam
Produksi yang Masih Lambat Picu Kenaikan Harga Minyak dalam 6 Minggu Terakhir
Harga Minyak Nyaris Tak Ada Perubahan Seiring Terjangan Badai Nicholas