Jaswita: Pengelolaan 30 Tahun Hotel Legendaris Grand Preanger Berakhir

- Selasa, 7 September 2021 | 20:31 WIB
Grand Preanger Hotel/Foto Istimewa
Grand Preanger Hotel/Foto Istimewa

BANDUNG, suaramerdeka.com - Di saat pandemi Covid-19, BUMD Jasa Kepariwisataan Jabar, Jaswita mengumumkan masa pengelolaan salah satu hotel legendaris di "Kota Bandung", Grand Preanger yang sudah berlangsung 30 tahun berakhir.

Hotel berbintang lima yang berada di jantung Kota Kembang itu mempunyai nilai historis yang tinggi.

Bangunannya didirikan sejak jaman kolonial Belanda sehingga menjadikannya hotel heritage dan menjadi salah satu cagar budaya.

Langkah tersebut menandai pengelolaan kembali hotel tersebut oleh perusahaan daerah. Sebelumnya, Grand Preanger dikelola oleh PT Bina Inti Dinamika.

Baca Juga: LIB: Liga 2 2021 Kemungkinan Mulai Akhir September 2021

Menurut Dirut, Deni Nurdiana Hadimin, proses pengakhiran kerjasama itu sudah berlangsung sejak 2020.

"Secara de jure dan de facto, pengakhiran kerjasama ini sebetulnya pada tahun lalu, hari ini pengakhiran kerjasama ini dilakukan secara administrasi berikut penyelesaian dalam aspek hukumnya, yang juga telah diselesaikan," katanya dalam keterangannya, Selasa (7/9).

Hal itu dituangkan melalui penandatanganan tindaklanjut pengakhiran kerjasama yang dilakulan Deni dengan Pjs Direktur Utama BID, Erman Noor Ali dengan dihadiri jajaran direksi berserta komisaris Jaswita.

Baca Juga: Hendi Terus Percepat Vaksinasi, Penerima Suntikan Dosis Pertama Capai 1 Juta Jiwa

Deni menjelaskan setelah prosesi tersebut pihaknya akan fokus pada amanat yang dibebankan sebagai BUMD untuk mengelola aset-aset strategis milik pemerintah Provinsi Jawa Barat

Apa yang dilakukan perusahaan, jelasnya, sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan di Jawa Barat.

Selanjutnya, mereka telah menerima aset berupa bangunan hotel dan pengelolaan Grand Hotel Preanger.

Komisaris Utama Jaswita Jabar, Yossi Irianto mengharapkan perusahaan yang mempunyai empat bidang bisnis di antaranya pengelolaan hotel dan mal itu bisa makin tumbuh dan berkembang pasca langkah tersebut.

"Meski sekarang kerjasama itu berakhir tapi diharapkan justru bisa membangkitkan langkah-langkah berikutnya terutama dalam kerjasama-kerjasama lainnya," katanya.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X