Bukan Kebijakan Tepat, Subsidi Jagung Tak Selesaikan Kenaikan Harga Telur dan Ciptakan Masalah Baru

- Jumat, 26 Mei 2023 | 09:36 WIB
Ilustrasi subsidi jagung. (freepik)
Ilustrasi subsidi jagung. (freepik)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi jagung dalam merespon kenaikan harga telur bukanlah kebijakan yang tepat untuk menekan harga telur di pasaran.

Pasalnya, karena dampak subsidi jagung pada harga telur baru terlihat setelah periode masa tanam jagung.

“Skema subsidi ini jika dilakukan, dampaknya baru dapat dirasakan setelah 80-110 hari masa tanam jagung."

"Selama periode tersebut, harga telur akan cenderung tetap tinggi dan bahkan berpotensi terus naik,” ujar Peneliti Center for Indonesian Studies (CIPS). Mukhammad Faisol Amir.

Baca Juga: Jabat Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, AKP Darwan Ditarget Ungkap Sejumlah Kasus Penting

Selain dampak terhadap harga telur yang tidak langsung dirasakan masyarakat, skema subsidi jagung juga berpotensi menimbulkan persoalan baru.

Yaitu oversupply jagung yang justru akan merugikan petani saat masa panen.

Ia melanjutkan, beberapa hal yang juga membuat kebijakan ini sulit dilakukan adalah penentuan skema subsidi dan durasi pemberian subsidi.

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Capricorn, Aries, Leo, Virgo, Sabtu 27 Mei 2023: Anggaran Ketat, Jaga Emosi

Jika subsidi jagung diberikan terlalu lama, lagi-lagi akan berpotensi menimbulkan oversupply.

Faisol menambahkan, pembatasan impor jagung hanya untuk BUMN dengan API-U menyulitkan peternak telur ayam untuk mendapatkan pakan yang berkualitas dan lebih murah.

“Swasta perlu dilibatkan dalam importasi jagung, sehingga peternak dapat mengakses pakan murah dan berkualitas dengan lebih cepat,” tandasnya.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Manchester United Hajar Chelsea 4-1, Pastikan Tiket ke Liga Champions

Kemunculan El Nino juga membuat masa tanam dan masa panen jagung terancam tidak berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. El Nino yang berkepanjangan dapat menimbulkan banyak hal, salah satunya adalah kebakaran hutan.

Bagi sektor pertanian, bencana El Nino memberikan beberapa dampak negatif.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X