Catat! Kemenperin Dorong Industri TPT Melalui Program Restrukturisasi Mesin, Begini Cara Daftarnya...

SUARAMERDEKA.COM - Kinerja industri Tekstil dan Pengolahan Tekstil (TPT) terus didorong dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Kondisi ekonomi global yang belum pasti ini turut memengaruhi penurunan ekspor pada subsektor TPT ini.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorongnya melalui program restrukturisasi mesin.

Baca Juga: Wow, Lion Parcel Ambil Bagian Dalam Pengolahan Limbah Tekstil dan Fesyen, Kini Gandeng Setali Indonesia

Langkah restrukturisasi mesin ini dilakukan untuk menstimulus penggunaan peralatan yang lebih moderen, hemat dan ramah lingkungan.

Dengan begitu akan dapat meningkatkan daya saing sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Program ini kembali dilaksanakan setelah sebelumnya dimanfaatkan oleh 23 perusahaan pada tahun 2021 dan 2022," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito dilansir dari kemenperin.go.id.

Baca Juga: Istimewa, Bikin Pupuk Ajaib dari Air Cucian Beras dan Bahan Ini. Warna Bunga Bougenville Makin Ciamik

Kegiatan tersebut berlangsung saat Launching dan Sosialisasi Restrukturisasi Mesin/Peralatan pada Industri Penyempurnaan Kain dan Industri Pencetakan Kain Tahun Anggaran 2023 di Bandungbelum lama ini.

Ditambahkan, program ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk.

Sementar itu, kinerja industri TPT pada tahun 2022 masih menunjukan hasil yang baik di tengah tekanan krisis global.

Baca Juga: OJK KR3 Jateng DIY Sinergi Pemprov Jawa Tengah dan Industri Jasa Keuangan Genjot Belanja Parsel Produk UMKM

Nilai ekspor industri TPT mencapai USD13,83 miliar dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang.

"Dari sisi PDB, industri TPT mengalami pertumbuhan 9,34% (yoy) dan berkontribusi sebesar 1,03% terhadap PDB nasional," imbuhnya.

Program restrukturisasi mesin/peralatan yang fokus pada industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain menargetkan keikutsertaan 13 perusahaan dengan total anggaran pada tahun 2023 sebesar Rp4,7 miliar.