Harga Kembali Tinggi, Rantai Distribusi dan Logistik Daging Sapi Nasional Perlu Dibenahi

- Rabu, 29 Maret 2023 | 08:00 WIB
Ilustrasi daging sapi. (Pixabay / Joon 2079)
Ilustrasi daging sapi. (Pixabay / Joon 2079)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Harga daging sapi yang kembali tinggi memunculkan urgensi untuk membenahi rantai distribusi dan logistik dari komoditas pangan yang satu ini.

Proses ini menimbulkan biaya tambahan yang tidak sedikit yang pada akhirnya memengaruhi harga jual daging sapi.

Rantai distribusi daging sapi yang panjang menimbulkan biaya tambahan yang cukup tinggi sehingga kenaikan di harga logistik dan transportasi akan berdampak signifikan pada kenaikan harga modal produksi daging sapi di tingkat produsen.

Baca Juga: Bigmatch PSIS vs Persebaya, Polisi Siapkan Strategi Pengamanan Khusus, 3.500 personel Gabungan Dikerahkan

"Belum lagi adanya kebijakan eksternal yang turut berdampak, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak," jelas Board Members Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Dr Risti Permani, dalam keterangan resminya.

Ia menyebut, harga sapi bakalan dari Australia mulai stabil di awal 2023 ini dengan membaiknya persediaan di bagian utara Australia dan iklim yang mendukung.

Namun, model bisnis yang ada saat ini di mana importir mendatangkan sapi bakalan yang kemudian harus digemukkan di feedlots.

Baca Juga: Polemik Penolakan Timnas Israel, Erick Thohir Diutus Presiden untuk Temui FIFA: Mohon Doanya....

Kemudian, dipotong di Indonesia membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi hingga daging sapi mencapai konsumen akhir.

Setelah melalui proses penggemukan dan pemotongan hewan, proses selanjutnya adalah menjual daging sapi yang dihasilkan ke pedagang grosir berskala besar di pasar atau melalui tengkulak yang membantu Rumah Potong Hewan (RPH) untuk mendapatkan pembeli.

Proses ini dilanjutkan dengan menjual daging sapi ke pedagang grosir berskala kecil.

Baca Juga: Cek Cinta Zodiak Leo, Virgo, Libra, Rabu 29 Maret 2023: Perjalanan, Jelajahi Sensualitas, Waspada Orang Ketiga

Merekalah yang menjual daging sapi ke pedagang eceran di pasar tradisional atau supermarket, sebelum akhirnya sampai di tangan konsumen.

Proses panjang ini tentu menimbulkan biaya tambahan yang tidak sedikit.

Langkah pemerintah untuk mengimpor daging dari negara selain Australia, termasuk daging sapi dari Brasil dan daging kerbau dari India, juga masih belum bisa sepenuhnya menstabilkan harga pasar.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X