Gunakan QRIS Permudah Transaksi UMKM di Salatiga, Sudah 44,4 Persen Telah Menggunakannya

- Senin, 20 Maret 2023 | 07:40 WIB
UKSW dan Pemkot Salatiga berkolaborasi menggelar pelatihan penggunaan QRIS bagi UMKM di Pendapa Pakuwon Setda Kota Salatiga. (SM/Surya Yuli P)
UKSW dan Pemkot Salatiga berkolaborasi menggelar pelatihan penggunaan QRIS bagi UMKM di Pendapa Pakuwon Setda Kota Salatiga. (SM/Surya Yuli P)

SALATIGA, suaramerdeka.com -Kesadaran UMKM menggunakan pembayaran digital (digital payment) Quick Response Code Indonesian Standart atau QRIS (dibaca KRIS-red) cukup tinggi.

Dari survei terhadap 99 UMKM yang tersebar di Kota Salatiga, sebanyak 44,4% UMKM sudah menggunakan QRIS.

Begitu juga hasil survei terhadap konsumen pengguna QRIS di Kota Salatiga mencapai lebih dari 70%, yang membuktikan potensi potensi pengguna QRIS di Salatiga sangat tinggi.

Atas dasar tersebut Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi (IE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Salatiga.

Menggelar pelatihan “Penggunaan QRIS sebagai Alat Pembayaran Digital bagi UMKM di Kota Salatiga''.

Kegiatan di Ruang Pendopo Pakuwon Pemkot Salatiga ini diikuti 80 peserta yang terdiri atas pedagang, pelaku UMKM, dan angota ibu PKK produktif.

Ketua Prodi IE UKSW Prof Gatot Sasongko SE MS mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Prodi IE kepada masyarakat.

''Kami telah melakukan survei penggunaan QRIS sehingga menjadi dasar perlunya pelatihan bagi UMKM dan pelaku usaha lainnya di Kota Salatiga,'' kata profesor bidang ilmu ekonomi pembangunan ini.

Menurut Gatot, para pedagang, pelaku UMKM, dan ibu PKK pelaku usaha, sejak dini harus terbiasa menggunakan QRIS, karena sangat memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

'''Para pedagang, pelaku UMKM dan juga Ibu PKK yang memiliki usaha, merekalah yang saat ini menggerakkan perekonomian di Salatiga.

"Karena itulah mereka kita latih untuk menggunakan QRIS, agar usaha mereka semakin maju dan perekonomian kota ini berkembang"

Tidak hanya untuk Salatiga tetapi juga bisa ekspor ke luar daerah bahkan luar negeri,'' jelas Gatot.

Tidak hanya berhenti pada pelatihan, Prodi IE UKSW juga akan melakukan monitoring selama tiga bulan dan evaluasi penggunaan QRIS kepada pelaku UMKM tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor UKSW Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (RIK) Prof Dr Eko Sediyono MKom menjelaskan, pelatihan itu membuat para pelaku UMKM melek teknologi.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Abon Bangkitkan Lagi UMKM Abon Nabati

Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB

Kadin dan BUMN Sinergi Ciptakan Peluang

Jumat, 12 Mei 2023 | 14:08 WIB
X