Terus Waspada, Bank Indonesia Jateng Gandeng Asosiasi Petani Untuk Jaga Inflasi Ramadan

- Minggu, 19 Maret 2023 | 16:06 WIB
Para pedagang antri saat operasi pasar Bulog Jateng dan Dagangan di Pasar Bulu Semarang, Rabu 15 Maret 2023.  Menjelang Ramadhan tingginya permintaan diprediksi memacu laju inflasi Jateng. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)
Para pedagang antri saat operasi pasar Bulog Jateng dan Dagangan di Pasar Bulu Semarang, Rabu 15 Maret 2023. Menjelang Ramadhan tingginya permintaan diprediksi memacu laju inflasi Jateng. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)

SUARAMERDEKA.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menjelang Ramadan hingga Lebaran nanti, akan menjaga dan mengawal laju inflasi provinsi ini.

Ini utamanya, produk komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat selama bulan puasa.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan dalam rangka menekan laju inflasi selama Ramadan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah kebijakan dan program kerja.

Rahmat menjelaskan, komoditas pangan kebutuhan masyarakat yang saat ini menjadi fokus perhatian adalah beras dan minyak goreng serta kelompok cabai-cabaian dan bawang merah-bawang putih.

Baca Juga: Terbongkar Cara Cerdas Beternak Ayam, Jadi Peternak Mandiri Saja Gajian Tiap Pekan Untung Banyak Sekali

Selain itu, ada juga komoditas lain yang akan mengalami peningkatan permintaan selama bulan Ramadan.

Menurutnya, kelompok bahan makanan lain yang banyak dibutuhkan masyarakat selama bulan puasa adalah gula pasir dan gula merah serta tepung terigu.

Selama bulan puasa, biasanya aktivitas memasak masyarakat akan mengalami peningkatan.

"Kita kerja sama dengan asosiasi cabai dan bawang merah serta asosiasi penggilingan beras untuk mendapatkan data stok. Insya Allah ini akan menjadi alat yang efektif untuk kita bisa memprediksi ketersediaan pasokan pangan ke depan," kata Rahmat.

Baca Juga: Nyesek, Nyaris Sekarat Baru Ketahuan Aglonema Lonyot dan Busuk Akar, Begini Cara Mengatasinya

Lebih lanjut Rahmat meminta masyarakat, untuk tidak berbelanja berlebihan selama bulan puasa guna menjaga stok ketersediaan bahan pangan.

Masyarakat diharapkan bijak dalam berbelanja, dan tidak perlu membeli dalam jumlah banyak.

"Yang namanya puasa itu kan menahan haus dan lapar, tidak memindahkan jam makan. Jadi, tidak perlu harus belanja berlebihan," imbuhnya. 

Sementara itu, Disperindag Jawa Tengah memantau 140 pasar yang ada di 35 kabupaten/kota, untuk mengetahui ada tidaknya pergerakan harga komoditas di atas kewajaran.

Baca Juga: Salah Sendiri, Begini Akibatnya Kalau Nekat Menanam Tanaman Hias Lidah Mertua!

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X