Khawatir Respon Wajib Pajak Imbas Kasus Mario dan Pamer Harta, Ternyata Kepatuhan Lapor SPT di Jateng Naik

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 11:51 WIB
Mahasiswa mengunjungi booth pajak dalam acara #UangKita Talk Kementerian Keuangan (Kemenkeu)  di FEB Undip Jumat 17 Maret 2023. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)
Mahasiswa mengunjungi booth pajak dalam acara #UangKita Talk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di FEB Undip Jumat 17 Maret 2023. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)

SUARAMERDEKA.COM - Masifnya pemberitaan soal kasus anak eks pejabat pajak dan juga sorotan soal pamer kekayaan tak serta merta membuat kepatuhan lapor SPT merosot.

Di Jawa Tengah (Jateng), tingkat kepatuhan formal penyampaian SPT Tahunan dibandingkan tahun lalu tercatat meningkat signifikan hingga akhir Februari kemarin.

Kepala Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jateng II Wiratmoko menyampaikan, dengan progress yang ada ini menepis kekhawatiran keengganan melapor SPT atau membayar pajak.

"Mudah-mudahan di bulan Maret ini penerimaan SPT stabil dan bertahan on the track baik dari sisi kepatuhan maupun penerimaan," ungkap Wiratmoko di sela rapat AlCo Kemenkeu Jawa Tengah, Jumat 17 Maret 2023.

Baca Juga: Sinyal Pemulihan Ekonomi Jawa Tengah Terus Berlanjut, Kinerja Fiskal Tumbuh Positif 

Ditambahkan, dari sisi penyampaian SPT Tahunan tumbuh hampir 80 ribu yang masuk dengan jumlah SPT mencapai 266 ribuan.

 

Periode Januari hingga Februari 2023 tercatat 340.843 SPT. Menurut Wiratmoko, di tengah kondisi sekarang jumlah SPT yang masuk jauh lebih tinggi secara formal kepatuhan di Jateng II meningkat sebanyak 74.333 SPT.

Sedangkan di DJP Jateng I, hingga 17 Maret kemarin tercatat ada 390.101 laporan SPT masuk dengan rincian WP Badan 13.455, WP Karyawan 335.985 dan non karyawan 40.671.

Baca Juga: Belanja Negara Terus Diakselerasi, Penerimaan APBN Jawa Tengah Capai Rp18,06 Triliun

Mewakili DJP Jateng I, Ismurahardjo menyampaikan, pada periode Januari-Februari 2023 penerimaan Kanwil DJP Jateng I keseluruhan mencapai Rp5,6 triliun.

Sektor dominan di wilayah ini disumbang industri pengolahan sebesar 53,32 persen yang sebagian besar adalah industri hasil tembakau.

Sementara, kontribusi terbesar kedua dari sektor perdagangan besar dan eceran.

 

 

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X