Bank Indonesia Tetapkan Suku Bunga Acuan Maret 2023 Sebesar 5,75 Persen, Gimana Kabar Pasar Modal?

- Jumat, 17 Maret 2023 | 13:45 WIB
Pengumuman Bank Indonesia terkait suku bunga acuan. (suaramerdeka.com / dok)
Pengumuman Bank Indonesia terkait suku bunga acuan. (suaramerdeka.com / dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com – Hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia Rabu sampai Kamis 15-16 Maret 2023, menetapkan suku bunga acuan di 5,75 persen.

Dalam rapat rutin tersebut diputuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen.

Kebijakan Bank Indonesia tersebut dikatakan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan, seperti disampaikan dalam laman resmi Bank Indonesia.

Baca Juga: Perubahan, Kerjaan Baru: Karir dan Keuangan Zodiak Aquarius, Leo, Pisces, Taurus, Sabtu 18 Maret 2023

“Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan,” demikian bunyi keterangan tersebut.

Penetapan suku bunga acuan ini tentu memiliki pengaruh terhadap berbagai sektor, terutama juga dari sektor pasar modal.

Lalu apakah dampak nya terhadap pasar saham?.

Diketahui jika suku bunga mengalami kenaikan, maka daya beli konsumen akan menurun, turunnya tingkat investasi dan penurunan pendapatan perusahaan.

Baca Juga: All England Perempat Final, Sisakan 8 Wakil Indonesia, Berikut Jadwal Siaran dan Link Live Streaming

Dalam dua hari terakhir pasar saham di Indonesia dilihat melalui Index Gabungan (IHSG), sedang mengalami pelemahan dan penurunan yang cukup signifikan.

Keputusan yang diambil Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suku bunga cuan BI7DRR 5,75 persen ini diharapkan mampu menekan tingkat inflasi.

Bank Indonesia meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75 persen memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1 persen pada semester I 2023,” demikian disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono.

Baca Juga: Peras BUMN Ratusan Juta Rupiah, Ketua LSM Ditangkap Satreskrim Polres Grobogan

“Dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II 2023,” jelasnya.

Dalam menanggapi sentiment negative inflasi yang tengah terjadi, Bank Indonesia menerangkan optimisme nya melalui berbagai kebijakan yang telah diterapkannya. BI menilai tingkat investasi di Indonesia masih solid.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X